Karena keterbatasan jumlah vaksin COVID-19 yaitu untuk sementara ini baru 1,2 juta dosis dari Sinovac yang masuk ke Indonesia, maka vaksinasi tidak dapat dilakukan bersama kepada seluruh penduduk.
Baca Juga: Istri Sandiaga Uno, Nur Asia Positif Terpapar Virus Corona
Baca Juga: Baru Lagi, Vaksin Pfizer-BioNTech Diklaim 90 Persen Efektif Tangkal Covid-19
Oleh karena itu, dengan sistem ini nantinya diharapkan dapat menyaring para penerima vaksin dari yang paling membutuhkan terlebih dahulu.
Soleh menjelaskan mekanismenya yaitu, nantinya setiap masyarakat boleh mendaftar lalu sistem akan menentukan apakah masyarakat berhak atau tidak mendapatkan vaksin.
Kendati demikian, Soleh menegaskan bahwa seluruh data yang masuk akan tetap disimpan hingga bisa mendapatkan akses vaksinasi.
“Namun seluruh data pendaftar yang sudah masuk, masih tetap akan ditampung hingga yang bersangkutan dinyatakan bisa menerima vaksin,” ujarnya.
Baca Juga: Masyarakat Resah Terkait Keamanan Vaksin, Pemerintah Pastikan Aman dan Telah Lolos Uji Klinis
Baca Juga: Warga Brazil Turun Ke Jalan Tolak Kewajiban Vaksin Covid-19 Dari Sinovac
Lanjutnya, Soleh mengatakan bahwa Bio Farma tidak akan mendata siapa saja yang akan mendapatkan vaksin namun juga mendata vaksin itu sendiri.