Presiden Joko Widodo Tak Mau Kelangkaan Tahu Tempe Sebabkan Masalah Lagi

- 11 Januari 2021, 16:46 WIB
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan secara virtual dalam Peringatan HUT ke-48 Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan secara virtual dalam Peringatan HUT ke-48 Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat /Humas Kemensetneg/

Lingkar Madiun – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar permasalahan mengenai kedelai berikut hasil olahannya, seperti tahu dan tempe tidak lagi menjadi sumber persoalan di Indonesia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 secara virtual di Istana Negara Jakarta pada hari Senin, 11 Januari 2021.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Presiden Joko Widodo Ucapkan Bela Sungkawa

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Dapat Suntikan Vaksin Sinovac 13 Januari, Ikuti Siaran Langsungnya

Menurut Jokowi, jalan keluar dari persoalan tersebut adalah pembangunan pertanian yang lebih spesifik, terkait ketersediaan bahan baku.

“Kita tahu bahwa beberapa minggu terakhir ini urusan yang berkaitan dengan tahu dan tempe, kedelai jadi masalah,” tutur Jokowi.

Jokowi mengingatkan bahwa pertanian merupakan sektor sentral untuk negara dalam menghadapi pandemi COVID-19 seperti sekarang.

FAO pun jauh-jauh hari telah menyampaikan bahwa pandemi yang tak kunjung berakhir ini bisa menyebabkan krisis pangan.

“Hati-hati mengenai ini. Hati-hati. Akibat pembatasan mobilitas warga bahkan distribusi barang antarnegara, distribusi pangan dunia menjadi terkendala, dan kita tahu bahwa beberapa minggu terakhir ini urusan tahu tempe,” kata Jokowi.

Permasalahan terkait kelangkaan bahan baku dan bahan pangan merupakan hal yang sangat serius. Terlebih, Indonesia memiliki sekira 270 juta penduduk.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Naik Peringkat dalam Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia Tahun 2021

Tahu dan tempe yang langka tentu akan memicu permasalahan baru. Apalagi, bahan baku pembuatan tahu dan tempe, yakni kedelai, sebagian besar didapatkan secara impor.

Kemudian, Jokowi menegaskan bahwa pengelolaan pangan harus dikerjakan secara serius karena sektor tersebut sangatlah penting.

“Pembangunan pertanian harus diseriusi secara detail. Terutama saya ingin menggarisbawahi komodiitas pertanian impor. Kedelai, jagung, gula, ini yang masih jutaan-jutaan, jutaan ton. Bawang putih, beras, meskipun ini sudah 2 tahun kita enggak impor beras. Saya mau lihat betul apakah konsisten bisa dilakukan tahun-tahun mendatang,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan bahwa bahan pangan yang masih didapatkan secara impor, seperti jagung, kedelai, gula, bawang putih, dan komoditas lainnya, harus segera dicarikan jalan keluar agar tidak menimbulkan persoalan baru.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah