Implementasi Smart Grid Dirintis Oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sejak 2013 di Sumba

- 9 Maret 2021, 11:15 WIB
Guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali, PLN tengah membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali, PLN tengah membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. /Adv/PLN/

Baca Juga: Para Ilmuwan Ungkap Bahaya Berfoto Selfie dan Narisme Hingga Kecanduan, Simak Penjelasan Lengkapnya

Beban dasar pemakaian listrik di Sumba 1.200 kW dengan beban puncak 2.100 kW.

Jika dilihat dari besarnya selisih antara beban puncak dan beban dasar mencerminkan konsumsi listrik masyarakat Sumba masih didominasi oleh rumah tangga.

Oleh karena itu, PLTS digunakan siang hari sekitar 5 jam, sekaligus untuk mengisi baterai 500 kWh.

Baca Juga: Kementerian ESDM Pembangunan Teknologi Jaringan Listrik Pintar dalam Pengembangan Sistem di Jawa-Bali

Baca Juga: Kudapan Cantik Nan Lembut, Rainbow Cheesecake, Begini Cara Pembuatannya

Ketika beban puncak pada malam hari, baterai digunakan untuk menyuplai jaringan di Sumba.

Otomatis sistem smart grid mengurangi beban PLTD atau pun PLMTH. Kalau pun ada hujan atau cuaca mendung bisa langsung digantikan pembangkit diesel.

Selain di Sumba, smart grid juga diterapkan di Baron Techno Park, Gunung Kidul, Yogyakarta serta Floating PV (PLTS Terapung)-Battery PLTA Cirata, Jawa Barat.

Baca Juga: Kalahkan Atalanta Lewat Gol Tunggal Skriniar, Inter Milan Kokoh di Puncak Klasemen Serie A Italia

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x