Peneliti LIPI Inisiasi Rel Berbahan Nikel Untuk Kereta Cepat

- 23 Juni 2021, 15:29 WIB
Ilustrasi rel kereta
Ilustrasi rel kereta /Pexels

Lingkar Madiun- Peneliti dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2MM LIPI) Fatayalkadri Citrawati berinisiatif  menciptakan rel berbahan paduan nikel untuk kebutuhan kereta cepat.

Doktor lulusan New South Wales, Australia tersebut sejak awal ingin memanfaatkan potensi mineral lokal ilmenit yang mengandung nikel dan banyak terdapat di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Saat mendengar pemerintah meminta prioritas riset nasional dikaitkan dengan sarana transportasi untuk kebutuhan masyarakat, ia pun memutuskan untuk mengarahkan risetnya untuk menciptakan rel berbahan paduan nikel bagi kereta cepat yang disebut sebagai alat transportasi masa depan berbasis rel di Indonesia.

Baca Juga: Bacakan 2 Surat Ini Saat Melihat Orang Kritis, Membantu Meringankan Sakaratul Maut

Selain itu, Fataya juga baru mengetahui bahwa komponen rel kereta masih diimpor dan hanya sebagian kecil saja dari komponen penunjang seperti baut yang diproduksi di dalam negeri.

Dikutip dari laman situs LIPI, Fataya memulai riset dasar bersama tim-nya pada tahun 2017. Riset pun dilanjutkan dengan pengembangan rel berbahan nikel berupa purwarupa atau prototipe pada 2019 meski dalam skala laboratorium yaitu berupa balok rel sepanjang 10 cm.

“Jenis rel kereta yang dipakai di Indonesia adalah UIC 54 dengan standar per 1 meter seberat 54 kilogram. Sedangkan untuk rel kereta cepat menggunakan tipe UIC 60 dengan berat 60 kg per meter,” ungkap Fataya.

Fataya juga mengungkapkan bahwa spesifikasinya berbeda dan bahannya pun juga tak sama karena rel yang di seluruh jaringan kereta terbuat dari mangan.

Baca Juga: Prediksi Slovakia Vs Spanyol: Belum Pernah Menang di EURO 2020, Luis Enrique Fokus Untuk Motivasi Pemain

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah