Baca Juga: Rekam Jejak Harmoko dalam Dunia Pers dan Menteri Penerangan Era Soeharto
Adi menilai perlu ada bahasa penyampaian yang tepat agar tidak salah persepsi. Sebab yang dimaksudkan hanyalah melarang sementara sholat berjamaah di masjid.
Tapi masjid tetap berfungsi normal sebagaimana mestinya mengingatkan orang sholat (adzan).
"Jadi di masjid tetap ada orang yang bertugas untuk Adzan, dan orang yang biasa memakmurkan masjid. Jangan sampai ada kata menutup masjid ini banyak yang salah. Masjidnya ya tetap adzan disitu juga ada imam rawatib yang sholat di masjid,cuma tidak ada makmumnya seperti biasa," tandasnya.