LINGKAR MADIUN- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berupaya untuk memanfaatkan teknologi pengolah limbah dan teknologi daur ulang untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pengolahan limbah.
Hal itu dikarenakan penambahan jumlah dan volume limbah khususnya limbah medis yang semakin meningkat, yang belum diimbangi dengan kapasitas pengolahan limbah yang memadai. Untuk itu, BRIN Kembangkan Insinerator Skala Kecil untuk Kelola Limbah Medis di Masyarakat.
Penggunaan teknologi tersebut diharapkan bisa menjangkau daerah-daerah yang memiliki penduduk relatif sedikit dengan skala limbah yang juga tidak banyak.
Baca Juga: Pemerintah Jalankan PPKM Darurat Level 4, Berikut Ini Rincian Aturannya
Baca Juga: Update Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020: Jepang Menempati Peringkat 1, Indonesia ke 39
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam keterangan pers secara virtual usai mengikuti rapat terbatas tentang pengelolaan limbah berbahan bahaya dan beracun (B3) medis Covid-19 yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo melalui konferensi video pada Rabu, 28 Juli 2021.
“Ada beberapa teknologi yang sudah proven yang dikembangkan oleh teman-teman kita untuk membantu peningkatan jumlah kapasitas pengolahan limbah ini secara signifikan. Khususnya adalah teknologi yang bisa dipakai untuk pengolahan limbah di skala yang lebih kecil dan sifatnya mobile,” ujar Kepala BRIN.
Menurut Kepala BRIN, penggunaan teknologi tersebut diharapkan bisa menjangkau daerah-daerah yang memiliki penduduk relatif sedikit dengan skala limbah yang juga tidak banyak.
Baca Juga: Ramal Soal Nasib Indonesia, Indigo Yakin Pasca Covid-19 Bakal Raih Kejayaan di Tahun 2024- 2030