Selain itu juga mengimbangi pendidikan formalnya di sekolah HIS (Hollandsch Inlandsch School) pada 1930.
Selain berparas cantik, Fatmawati yang berusia 15 tahun, sudah mampu berdiskusi filsafat islam, hukum-hukum islam, bahkan masalah gender dalam pandangan islam.
Di sisi lain, dia juga sangat aktif berorganisasi sejak duduk di bangku SD. Organisasi itu disebut dengan organisasi Naysatul Asyiyah.
Baca Juga: Memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia ke-76, Berikut Sejarah Paskibraka dan Sosok Penciptanya
Fatmawati tumbuh menjadi remaja dengan didikan sosialisasi tinggi dan memiliki jati diri yang matang.
Akhirnya, kemudian menikah dengan Bung Karno pada 1 Juni 1943 dan dikaruniai lima orang anak.
Setelah resmi menjadi istri Ir. Soekarno, Fatmawati pun pindah ke Jakarta dengan tujuan bukan hanya menjalankan kewajiban sebagai seorang istri.
Baca Juga: Ternyata Teks Proklamasi ada Dua, Begini Isi yang Aslinya
Melainkan ingin menggapai mimpi yaitu aktif bergabung dengan tokoh nasional lainnya untuk membela negara Republik Indonesia.
Puncaknya, pernan besar Fatmawati bagi Indonesia tampak jelas menjelang Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.