Syadad dapat dikategorikan pebisnis yang berani ambil risiko. Hal ini terbukti saat Erigo masih berusia 2 bulan, Syadad mengikutsertakan Erigo dalam perhelatan JakCloth. Syadad turun langsung untuk mengurus bisnisnya. Selama acara tersebut Syadad tidur di masjid Mall, hingga mandi di pom bensin dekat mal demi menekan biaya operasional. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk membesarkan Erigo.
Pandangan sebelah mata dari orang sekitar pun tak terelakan. Namun waktu yang menjawab dan membuktikan hasil dari kerja keras Muhammad Syadad. Syadad meyakini bahwa masa sulit akan membawa kamu ke suatu hal besar di masa depan.
Tahun 2014 merupakan awal kebangkitan dari Erigo. Saat itu syadad menggunakan platform Instagram sebagai media promosi brand Erigo dan mengusung tema traveling. Ternyata Instagram memiliki power yang luar biasa bagi Erigo, berawal dari 500 followers, kemudian berkembang menjadi ratusan ribu, hingga sekarang mencapai 2.4 juta followers.
Selain Instagram keinginan gaya tetap ciamik selama traveling juga mendorong berkembang pesatnya brand Erigo. Inilah yang membuat Erigo berfokus dengan tema fashion traveling.
Pada tahun 2015 Erigo meluncurkan country series dimana Erigo akan mengunjungi Jepang, AS, dan United Kingdom untuk melakukan pemotretan. Usahanya pun semakin besar hingga mencapai omset Rp 22 Miliar.
Hingga pada tahun 2016 Erigo membuat gebrakan lagi dengan menggandeng artis Lala Karmela dan travel-blogger Febriyan untuk menjadi Brand Ambassadornya.
Mereka berdua akan berkeliling ke berbagai tempat di Indonesia, yang mana dibagi menjadi 12 episode perjalanan. Cerita perjalanan kedua Brand Ambassador tersebut akan dibuat ke dalam bentuk video, foto dan tulisan di blog.