3 Penyebab Masyarakat Demotivasi atau Abai pada Protokol Kesehatan Covid-19

- 4 Februari 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi masyarakat yang demotivasi atau abai pada protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19.
Ilustrasi masyarakat yang demotivasi atau abai pada protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19. /Instagram @ndorobeii

 

LINGKAR MADIUN – Pada dua tahun terkahir kasus Covid-19 di Indonesia mengalami naik turun. Masyarakat sudah terbiasa hidup bersampingan dengan virus corona.

Oleh sebab itu pemerintah sangat menganjurkan kepada masyarakat terus menerapkan  protokol kesehatan. Saat ini kasus virus Covid-19 sedang mengalami kenaikan dengan muncul virus baru bernama Omicron.

Pada kondisi sedang naik akibat virus varian Covid-19 ini, malah dimana-mana masyarakat justru mengabaikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

Baca Juga: 6 Cara Alami Mengatasi Hipertensi, Lakukan Secara Rutin dan Rasakan Perubahannya!

Menurut WHO sendiri disebabkan oleh kebanyakan masyarakat yang semakin demotivasi terhadap melaksanakan prokes. Karena udah terlalu lama hidup di era pandemi.

Kasus naik semakin banyak malah kebanyakan masyarakat sudah tidak memakai masker.

Dilema pandemi yang telah berangsur selama dua tahun, anehnya saat melonjak virus meningkat justru masyarakat semakin mengabaikan ketentuan prokes pemerintah.

Baca Juga: 4 Mitos Jawa Berikut Ini Dipercaya Dapat Melancarkan Rezeki, Terjadi Secara Turun Temurun!

Demotivasi ini merupakan kondisi alami manusia saat mengalami krisis seperti pandemi sekarang.

Semakin lama berlangsung, masyarakat akan mencapai titik jenuhnya, dan mulai abai terhadap Covid-19.

Dilansir Lingkar Madiun dari Instagram @pandemictalks, ada tiga penyebab masyarakat demotivasi atau abai terhadap protokol kesehatan. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut ini.

Baca Juga: Primbon Jawa Beberkan 5 Weton Pemilik Mustika Penarik Rezeki dan Watak yang Dimiliki, Segera Cek Wetonmu!

1. Masyarakat sudah terbiasa dengan eksistensi virus covid-19. Masyarakat sudah tidak takut lagi dengan berita, lonjakan, dan kasus yang diderita selama pandemi berlangsung.

2 . Rasa ingin memberontak dan rasa ingin bebas semakin meningkat akibat kekangan peraturan.

3. Manusia tidak lagi merasa terancam dengan pandemi, karena merasa bisa bertahan dari ancaman mematikan. Dengan sudah terbiasa itu masyarakat mengaibaikannya.

Merasa bosan, lelah, dan pegal akan pandemi itu merupakan hal yang wajar. Ambil jeda dan rehat untuk menenangkan pikiran. Lalu tetap jaga protokol kesehatan supaya pandemi ini berlalu.***

 

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah