LINGKAR MADIUN – Masih seputaran dengan Hari Raya Nyepi, dimana kemarin sedang dilangsungkan Nyepi.
Semua tidak ada yang keluar rumah, listrik, handphone, televisi dan lain sebagainya dimatikan semuanya.
Demi berlangsungnya ibadah untuk menenangkan jiwa dan berdamai dengan alam semesta.
Hal ini bertujuan untuk menjaga ketentaraman dan berbaur dengan alam semesta yang sangat indah.
Nyepi adalah sebuah hari raya umat Hindhu, entah itu di Tengger maupun di Bali (sebagai pemeluk Hindhu terbanyak nusantara) ataupun daerah Indonesia lainnya.
Dilansir Lingkar Madiun dari Instagram @kemenparekraf.ri, ada empat fakta yang penuh makna mengenai perayaan hari raya Nyepi. Simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: Jajaki Peluang Investasi di Arab Saudi, Luhut Bocorkan Rencana Putera Mahkota Temui Presiden Jokowi
1. Budaya Nyepi
Berbeda dengan perayaan lainnya, suasana perayaan Nyepi lebih tenang dan sunyi. Umat Hindhu diwajibkan untuk Catur Brata.
Pertama amati geni atau tidak ada apapu yang berhubungan dengan api, kedua amati karya atau tidak ada apapun aktivitas.
Ketiga amati leluangan atau tidak ada yang berpergian, keempat amati lelanguan atau tidak ada hiburan.
2. Nyepi sebagai pembersihan udara alam semesta
Perayaan Nyepi dapat mengurangi emisi karbondioksida sebesar 20.000 ton serta mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 33 persen.
Sehingga secara tidak langsung Nyepi turut membersihkan udara alam semesta ini.
3. Digital detoks satu pulau
Sejak tahun 2018, majelis keagamaan Bali meminta operator seluler dan internet mematikan koneksinya selama satu hari.
Hal ini dipersetujui Kementrian Komunikasi dan Informatika. Digital detox atau instirahat internet selama satu hari penuh untuk satu pulau terjadi.
Ini adalah salah satu bentuk upaya dalam malaksanakan Nyepi dengan sungguh-sungguh.
4. Kedamaian jiwa
Dengan berdiam diri dan menyepi pada perayaan ini dapat bermanfaat pada kedamaina jiwa, yakni mengenal emosi diri sendiri, pengambilan keputusan yang lebih baik, manfaat untuk kesehatan fisik dan relaksasi.***