Gawat! Ini Alasan Utang Luar Negeri Indonesia Tembus 6000 Triliun

- 16 September 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi Utang Luar Negeri Indonesia
Ilustrasi Utang Luar Negeri Indonesia /pikiran-rakyat/

Lingkar Madiun - Utang Indonesia beberapa waktu lalu sempat dilaporkan naik namun, saat ini Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat.

 Pertumbuhan ULN Indonesia tercatat sebesar 4,1persen pada Juli 2020 lalu, melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,1persen.

Walau demikian, pada akhir Juli 2020 lalu, posisi ULN Indonesia tercatat sebesar US$409,7 miliar atau sekira Rp6.082 triliun.

Baca Juga: Kisah Cinta Dua Orang Pembunuh, Film Allied Tayang di Trans TV

Baca Juga: Di Gunung Ini, Warga Pernah Menjual Bunga Edelweis

Utang tersebut terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar US$201,8 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$207,9 miliar.

"Perkembangan ini didorong oleh menurunnya pertumbuhan ULN swasta di tengah pertumbuhan ULN Pemerintah yang relatif stabil," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko di Jakarta, Selasa 15 September 2020 melalui penelusuran Tim Lingkar Madiun dari Portal Jember.

ULN Pemerintah pada Juli 2020 tumbuh relatif stabil. Posisi ULN Pemerintah pada akhir Juli 2020 tercatat sebesar 199,0 miliar dolar AS atau tumbuh 2,3 persen, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan Juni 2020 sebesar 2,1 persen.

Baca Juga: Komunitas Motor dan Sepeda Dihimbau Lakukan Kampanye Protokol Kesehatan

Baca Juga: Ternyata Ini, 5 Fakta Menarik Tentang Bunga Edelweis yang Jarang Anda Ketahui

Perkembangan ini disebabkan adanya penarikan sebagian komitmen lembaga multilateral dan penerbitan Samurai Bonds untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, termasuk untuk penanganan pandemi Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

ULN Pemerintah dikelola secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,6 persen dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,5 persen), sektor jasa pendidikan (16,4 persen), sektor jasa keuangan dan asuransi (11,9 persen), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,8 persen).

Dia melanjutkan, ULN swasta pada Juli 2020 tumbuh melambat. Pertumbuhan ULN swasta pada Juli 2020 tercatat 6,1 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juni 2020 sebesar 8,3 persen.

Baca Juga: Masa Pandemi, Jatim Malah Catat Ekspor Udang Meningkat

"Perkembangan ini dipengaruhi oleh berlanjutnya perlambatan pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) dan kontraksi ULN lembaga keuangan (LK)," paparnya.

ULN PBLK tumbuh 8,7 persen, melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 11,5 persen.

Sementara itu, ULN LK terkontraksi 2,2 persen , sedikit meningkat dari kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,9 persen.

Baca Juga: Viral! Lagi-lagi Pendaki Memetik Bunga Abadi di Gunung Lawu

Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,2 persen dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan.

Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi pada artikel "Disebut Melambat, Tetap Saja Utang Indonesia Berkembang Biak, Tembus Rp6.082 T!" sindikasi konten Sindonews, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Juli 2020 sebesar 38,2 persen, meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,4 persen.

Baca Juga: Wow! Harga Mobil Baru Turun Drastis Jika Pajak 0% Terealisasi

Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya, KPU Harus Tegas Terapkan ‘Prokes’ Pada Pilkada 2020

Struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,1 persen dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," jelasnya.

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.***

Editor: Yoga Pratama Widiyanto

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x