WASPADA, Pantai Selatan Jawa Potensi Tsunami 25 Meter , Infrastruktur Penanggulangan Belum Memadai

- 26 September 2020, 10:20 WIB
Salah satu Warning Receiver System  alat komunikasi 5 in 1 yang digunakan BMKG Pusat untuk menyebarluaskan peringatan tsunami kepada lembaga perantara.
Salah satu Warning Receiver System alat komunikasi 5 in 1 yang digunakan BMKG Pusat untuk menyebarluaskan peringatan tsunami kepada lembaga perantara. /Antara/HO- BMKG Alor

Baca Juga: Layanan Mandiri Online Eror, Netizen Heboh! Begini Penjelasannya

Diketahui baru-baru ini, dari hasil riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap adanya potensi tsunami setinggi 20 meter di selatan Pulau Jawa.

Itu terjadi akibat pecahnya segmen-segmen megathrust jalur sepi gempa (seismic gap) di Samudera Indonesia secara bersamaan. 

Baca Juga: Google Classroom Down Jumat 25 September 2020, Begini Cara Penggunaannya Lengkap

"Itu upaya kita (warning receiver system, red), baik ada hasil penelitian (ITB, red) ataupun tidak, kami tetap menyiapkan semua itu," kata Rahmat.

Sementara itu, seperti dikutip dari laman RRI, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr Daryono mengutarakan, masyarakat jangan panik akan tetapi harus menempuh langkah-langkah mitigasi sejak dini.

Dengan mengedepankan langkah mitigasi sejak awal, Daryono berpendapat, hal tersebut dapat meminimalisir kerugian sosial berikut korban jiwa yang sangat besar apabila tsunami 20 meter benar-benar menerjang Pulau Jawa.

Informasi potensi tsunami 20 meter berdasarkan hasil kajian ini hendaknya jangan dibawa ke arah mempertajam kecemasan masyarakat, akan tetapi justru harus diarahkan menuju upaya responsif mitigasi bencana konkret.

Baca Juga: Surat Cerai Inggit Ginarsih-Soekarno Hendak Dijual, Bisa Dipenjara 10 Tahun dan Denda Rp500 Juta!

Menurut Daryono, dengan viralnya informasi tersebut, bagi masyarakat awam, mereka sekarang resah dan menduga-duga kapan datangnya bencana. Seolah tsunami tersebut akan segera datang menerjang mereka, terutama masyarakat awam yang berada di selatan Pulau Jawa.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x