Parah! Jumlah Balita Stunting Di Indonesia Tembus 6,5 Juta Jiwa

- 21 Oktober 2020, 15:24 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. /dok Sekretariat Kabinet RI

LINGKAR MADIUN – Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma'ruf Amin menyebut stunting pada anak masih menjadi permasalahan di Indonesia. Bahkan menurutnya, saat ini jumlah stunting di Indonesia mencapai lebih dari 6 juta anak.

"Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia Tahun 2019 oleh Kemenkes, diketahui bahwa 27,7% anak Balita Indonesia mengalami stunting. Artinya ada sekitar 6,5 juta balita Indonesia yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama, dan hal ini dapat menyebabkan stunting di masa mendatang," ungkap Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2020 melalui konferensi video, Rabu (21/10/2020), berdasarkan penelusuran Tim Lingkar Madiun dari RRI.

Menurut Ma`ruf Amin,  angka anak stunting di Indonesia yang tidak sedikit itu, memerlukan adanya keterlibatan setiap lembaga dengan menghilangkan ego sektoral agar konvergensi dapat berjalan baik dan tepat sasaran. 

Baca Juga: Terlilit Utang? Coba Ikhtiar dan Amalkan Doa Rasulullah SAW Berikut Ini

Baca Juga: Link Live Streaming Big Match Bayern vs Atletico Madrid Liga Champions: Bayern Kehilangan Granbry

“Konvergensi adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi seringkali tidak mudah untuk diwujudkan. Untuk mewujudkannya diperlukan upaya keras dari kita semua. Setiap lembaga yang terlibat diminta untuk menghilangkan ego sektoral, karena konvergensi membutuhkan kerja sama antar pihak," tegas Wapres.

Dalam acara yang mengangkat tema “Membangun dan Memperkuat Komitmen Percepatan dan Pencehahan Stunting" tersebut, Wapres menekankan, konvergensi harus diwujudkan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga ke tingkat desa.

Langkah awal yang perlu dilakukan yaitu analisis situasi dan pemetaan program untuk mengetahui realitas data stunting, serta program terkait stunting yang telah ataupun belum ada di daerahnya.

Baca Juga: Berikut Katalog Promo JSM Super Hemat Indomaret Periode 21-27 Oktober 2020, Segera Belanja!

Baca Juga: UPDATE Virus Corona, 21 Oktober 2020 Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

"Dengan melakukan pemetaan, tumpang tindih antar program dapat dihindari dan program yang dibutuhkan tapi belum tersedia dapat diidentifikasi," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan, stunting harus dicegah bersama-sama untuk menghindari terciptanya generasi penerus yang lemah.

“Generasi yang lemah ini bukan hanya lemah dari sisi pemahaman agama, kesalehan dan ketaqwaan, tetapi juga dari sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi.  Oleh karena itu, saya menekankan kembali bahwa stunting ini harus kita cegah bersama-sama,” tegasnya.

Baca Juga: Aksi Penyampaian Pendapat Di Jakarta, Sisakan 2,1 Ton Sampah

Baca Juga: Ternyata Ini Bahaya Fogging Nyamuk Bagi Kesehatan

Pada kesempatan itu, Wapres pun menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Bupati/Wali kota dalam acara ini.

Ia berharap setiap kepala daerah memiliki komitmen yang kuat dalam upaya percepatan pencegahan stunting ini.

"Dengan komitmen yang kuat dari kepala daerah, pencegahan stunting dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan di daerah dan semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk pencegahan stunting," tutur Wapres. ***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x