Network
LINGKAR MADIUN- Menanggapi adanya anak buahnya yang menjabat sebagai Kompol ternyata masuk dalam lingakaran narkoba di Pekanbaru, Kapolri Jendral Idham Aziz sempat melontarkan seruan untuk menghukum mati aparat tersebut.
Berita mengenai aparat kepolisian yang harus ditangkap dengan tembakan karena dikabarkan sebagai kurir narkoba tersebut sangat membuat Kapolri cukup emosi sampai-sampai mengungkapkan seruan tersebut.
Statemen Kapolri tersebut dirasa menggambarkan ketegasan dari pihak kepolisian dalam memerangi narkoba di Indonesia. Penyimpangan yang telah dilakukan tersebut menimbulkan berbagai komentar salah satunya dari Ilhamdi Taufik yang merupakan Pengamat Kepolisian Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand)
Baca Juga: Perwira Polisi Kena Tembak Setelah Diduga Jadi Kurir Narkoba, Begini Kronologisnya
Baca Juga: Tak Cukup Ditembak, Oknum Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Pantas Dihukum Mati
Ia menilai bahwa pernyataan sang Kapolri Idham Azis tersebut disebabkan karena Polri sudah muak akan munculnya berbagai perilaku menyimpang dari aparat di bawahnya tersebut.
"Begitu Kompol Imam itu tertangkap di Kota Pekanbaru, lalu polisi meminta hukuman mati. Ini suatu statement yang cukup menggugah, walaupun ada sebagain masyarakat pesimis. Namun baru kali ini pimpinan polri menyerukan sedemikan dahsyatnya. Karena apa? Karena mereka telah muak melihat kejahatan-kejahatan yang dilakukan para anak buahnya. Dan ini sudah menjadi rahasia umum," kata Ilhamdi Taufik kepada RRI.co.id, Senin (26/10/2020) yang dikutip dari RRI.
Ia juga menambahkan apabila akuntabilitas dan juga transparansi Polri dalam menangani kasus keterlibatan aparat kepolisian dalam pengedaran narkoba tersebut patut diapresiasi.
Baca Juga: Waspada! Modus Baru Pengedar Narkoba, Lewat Logistik Sembako dan Jasa Ekspedisi
