Network
LINGKAR MADIUN - Sebaran resiko penularan covid-19 di Indonesia semakin menunjukkan penurunan kasus.Berdasarkan data yang diterima Satgas Covid-19 dari Peta Resiko jumlah zona merah yang semula terhitung 32 kota dan kabupaten, kini tersisa 20 kota/kabupaten saja.
“Terjadi perubahan zonasi yang cukup signifikan pada zona merah atau zona dengan resiko tinggi, jumlahnya terus menurun,” terang Jubir Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito .
Meski terjadi pengurangan zona merah, Wiku tetap mengimbau masyarakat waspada, sebab ternyata masih ditemukan penambahan pada zona oranye. “Zona oranye atau risiko sedang meningkat dari 344 menjadi 360 atau 70% dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini berada di zona oranye,”ungkapnya.
Baca Juga: Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kemenag : Protokol Kesehatan Wajib Diterapkan
Baca Juga: Fenomena Langit Penghujung Oktober 2020, Kejutan Konjungsi Bulan dan Mars Hingga Blue Moon
Wiku kembali menekankan khususnya pada seluruh Pemda agar tidak mudah terlena saat melihat update zonasi resiko covid-19, hal ini lantaran zona oranye masih tergolong belum aman dan beresiko tinggi jika sewaktu-waktu terjadi penambahan
“Ingat, zona oranye juga masih berbahaya dan berisiko terjadi peningkatan penularan. Jika tidak waspada dan terus lengah, maka kabupaten/kota di zona oranye sewaktu-waktu dapat berpindah ke zona merah," ucap Wiku.
Baca Juga: Penting! Lakukan 6 Poin Penting Cek Kesehatan Sebelum Menikah
Lebih lanjut, Wiku memaparkan terdapat 4 kota/kabupaten yang perlu menjadi perhatian khusus,sebab sebelumnya tidak ada kasus baru,namun kini malah masuk zona oranye. Keempatnya ialah Bengkulu Selatan (Bengkulu), Tojo Una-Una (Sulawesi Tengah), Pulau Taliabu (Maluku Utara) dan Mbramo Tengah (Papua). Lalu ada 2 kabupaten/kota yang sebelumnya zona hijah tidak ada kasus baru, kini masuk zona kuning yakni Lebong (Bengkulu) dan Lingga (Kepulauan Riau).
