Inovasi Digital PT Pupuk Indonesia , Tingkatkan Performa Produksi Pabrik

- 3 November 2020, 19:03 WIB
Pabrik Pupuk Indonesia. (Antara)
Pabrik Pupuk Indonesia. (Antara) //ANTARA/

 

 

LINGKAR MADIUN - PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan inovasi berupa peluncuran aplikasi Digital Fertilizer. Inovasi ini bertujuan sebagai penunjang kinerja produksi pupuk khususnya dalam mengoptimalkan dan  mempermudah segala operasional seperti memantau performa pabrik .

Aplikasi Digital Fertilizer ini juga diperuntukkan dalam peningkatan efisiensi bahan baku & biaya pemeliharaan, meningkatkan  reliability serta menurunkan angka shutdown di pabrik.

“Penerapan digital fertilizer terdiri atas Process Monitoring, Asset Monitoring, Reliability & Maintenance dan Digital Asset. Aplikasi ini mampu memberikan informasi secara dini tingkat kesehatan peralatan pabrik sebagai dasar dalam rencana perbaikan yang diperlukan tiap pabrik,” terang Kepala Komunikasi Korporat Pt Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana.

Baca Juga: Musim Penghujan, 7 Kabupaten di Jatim Dilanda Banjir

Dilansir pada situs resmi Kementerian BUMN, penerapan aplikasi ini sudah memiliki sistem Pupuk Indonesia Risk Management Application (PRISMA) yang terintegrasi melalui beberapa sistem yang telah sistematis dan terstruktur. Sehingga berfungsi sebagai dashboard bagi Manajemen Perusahaan untuk melakukan pemantauan terhadap berbagai pengelolaan risiko di Pupuk Indonesia Group serta untuk mendukung pengambilan keputusan.

“Interaksi Pupuk Indonesia dengan stakeholder pun telah menggunakan Sistem Layanan Pelanggan Terintegrasi dan Whistle Blowing System. Hasilnya, tersedia sarana komunikasi dan informasi antara Pupuk Indonesia Grup dengan pelanggan, serta calon pelanggan, secara terintegrasi. Selain itu, juga tersedia publikasi seputar mekanisme dan dugaan pelanggaran yang dilakukan secara transparan yang dapat diakses secara online” ungkap Wijaya Laksana.

Baca Juga: Umrah Dibuka Kembali, Perajin Tas Dapat Berkahnya, Begini Kisahnya

Baca Juga: UMP Jakarta 2021 Naik 3,17 Persen, Jadi Rp 4,4 Juta

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Kementerian BUMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x