LINGKAR MADIUN - Sejak kebijakan pelaksanaan ibadah umrah dibuka, tidak hanya pengusaha jasa travel umroh dan para jama'ah yang merasa bahagia, sejumlah sektor penunjang pun ikut merasakan dampaknya.
Salah satu usaha penunjang ibadah umroh adalah usaha pembuatan tas umroh. Salah seorang perajin tas asal Bandung, Tetin Yulianti mengaku kesulitan sejak kebijakan ibadah umroh dihentikan karena adanya pandemi.
“Semenjak kemarin di tutup ya orderan langsung sepi, baru beberapa hari kemarin sebelum resmi dibuka pemesanan tas umrah mulai rame lagi,” kata Tetin dalam keterangannya pada Selasa 2 November 2020 sebagaimana dilansir RRI.
Baca Juga: Pasal Peraturan Outsourcing Dihilangkan di UU Ciptaker? KSPI: Terkesan Melegalkan Jual Beli Buruh
Setelah dibuka kembali, Tetin mendapat banjir orderan, bahkan kenaikannya hingga seratus persen.
“Alhamdulillah lah saat ini pemesanannya ramai lagi kira-kira sudah nyampe seratus persen lah untuk pemesanannya, tapi saya juga masih khawatir karena belum ada kepastian sampai saat ini takutnya nanti malah ditutup lagi,” imbuhnya.
Tetin bercerita bahwa selama pandemi melanda, usahanya berhenti total. Bahkan, untuk makan sehari-hari saja kesulitan karena bergantung pada usaha tas tersebut.
Baca Juga: Setelah Nyatakan Pensiun, Khabib: Saya Akan Pertimbangkan Lagi
“Kalau cerita pas kemarin pandemi mah, ya kita banyak nganggurnya buat makan aja jadi susah, padahal kita bergantung sekali sama usaha tas ini,” tuturnya.***