LINGKAR MADIUN - Pembelian Newcastle United oleh salah satu keluarga kerajaan Saudi Arabia menjadi sinyal bahwasanya bisnis di sepak bola memang sangat menjanjikan.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari CNA, dijelaskan bahwa Liga Premier Inggris terus berkembang secara finansial dengan klub-klub yang menghasilkan banyak pendapatan.
Secara kolektif, klub Premier League memperoleh 4,5 miliar poundsterling pada musim 2019/2020.
Baca Juga: Indonesia Raih Trofi Terbanyak, Berikut Ini Daftar Juara Piala Thomas dari Tahun ke Tahun
Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Arsenal, dan Tottenham Hotspur menjadi klub dengan penghasilan terbesar.
Dari keenam klub tersebut, Manchester City meraih pendapatan paling besar, sedangkan Arsenal meraih pendapatan terendah.
Meski terlihat menjanjikan, untuk mendapatkan keuntungan di bisnis sepak bola tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Baca Juga: Manusia yang Hidup di Zaman Sekarang Sangat Rentan Hidupnya, Ternyata Ini Alasannya
Meskipun begitu, faktor prestise terkadang jauh lebih tinggi sehingga membuat beberapa miliarder kaya memilih untuk membeli klub sepak bola.
Akuisisi Newcastle United baru-baru ini tidak hanya mencari keuntungan dan prestise semata, bahkan sebagian pihak menduga ada faktor politik di dalamnya.
Pengambilalihan Newcastle United oleh PIF (Public Investment Fund) juga disebut sebagai pencucian uang dengan olahraga.
Baca Juga: Spoiler dan Link Baca Boruto Chapter 63: Hadapi Code, Boruto Berubah Menjadi Otsutsuki
Namun beberapa pernyataan miring tersebut dibantah langsung oleh PIF di mana mereka menyatakan semua uang yang digunakan berasal dari pribadi. ***