Network
LingkarMadiun.com - Hubungan antara pelatih Shin Tae Yong dan Federasi Sepak Bola Indonesia mengalami banyak pasang surut.
Bahkan, hubungan antara pelatih Korea dan sepak bola Indonesia menghadapi banyak masalah.
Di sisi lain, pelatih asal Korea itu tidak hanya menolak untuk kembali ke Indonesia tetapi juga membuat pernyataan yang mengungkapkan kekesalannya di media Korea.
"Ada 1.000 kasus positif Covid-19 di Indonesia setiap hari, tetapi PSSI bertekad untuk mengadakan pelatihan kamp di dalam negeri. Dengan situasi epidemi seperti itu, sulit untuk mengundang lawan yang kuat untuk datang dan bersaing," kata Shin Tae-yong.
Baca Juga: Surat Kabar Spanyol Bocorkan Tanpa Messi, Barca Tidak Lagi Berada di Level Liga Champions
"Jika kita mengadakan kamp pelatihan ini di tempat lain, seperti Korea, kita bisa memperkuat fisik, menjaga pola makan para pemain dan meningkatkan keterampilan mereka melalui latihan dan pertandingan persahabatan dalam program 6 minggu mencapai semi final Piala Dunia, setelah melalui serangkaian pertandingan persahabatan melawan lawan yang lebih baik," kata Shin.
Shin juga mengungkapkan bahwa dia harus mengambil terlalu banyak tanggung jawab di Indonesia.
“Pertama, PSSI meminta saya untuk memimpin tim U-19 mereka ke perempat final Piala Asia U19 di Uzbekistan. Kemudian PSSI ingin saya membantu Indonesia memenangkan Piala AFF. Selain itu, mereka ingin saya membawa tim Indonesia U-20 ke perempat final Piala Dunia U-20, turnamen di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Lalu saya bertanya kepada petinggi PSSI apakah dia tahu posisi Indonesia di rangking FIFA?," katanya.
Baca Juga: 5 Taman Nasional Terluas di Dunia, Nomor 1 Bikin Betah
