Baca Juga: Biodata dan Profil Member VVUP Girl Grup Baru Ego Entertainment, Ada Kim dari Indonesia
Oleh karena itu, tim Vietnam harus bermain dengan tim di bawah 18 tahun di babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2027.
Tidak mampu lagi menghadapi tim papan atas seperti Jepang dan Arab Saudi akan menimbulkan banyak masalah. Yang pertama adalah kesempatan untuk maju dan mendapatkan pengalaman dengan tim yang kuat.
Kedua, daya tarik pertandingan menurun, minat penggemar menurun, sponsorship terpengaruh... Oleh karena itu, dampaknya sangat besar baik terhadap tim maupun industri sepak bola.
Tuan Troussier tentu saja memahami hal di atas. Berbagi dalam jumpa pers pralaga, pelatih asal Prancis itu mengatakan: “Vietnam tetap mempertahankan tujuan yang sama, yakni meraih hasil terbaik untuk memasuki babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Usai laga besok melawan Indonesia, kami akan menuju ke sana. tinggal dua pertandingan lagi (melawan Irak dan Filipina). Dalam konteks Grup F saat ini, Vietnam masih memegang inisiatif dan penentuan nasib sendiri. Kami tidak ragu dengan tujuan akhir yang telah kami tetapkan.”
Misi dan tujuan sudah jelas. Masalahnya apakah tim Vietnam mampu melakukannya?
Baca Juga: UPDATE Jadwal Imsak - Buka Puasa Kab Madiun Selasa 26 Maret 2024
Dua kekalahan beruntun melawan Indonesia mengungkap tuntas permasalahan Coach Troussier di tim Vietnam.
Itu adalah kepercayaan buta pada pemain muda, sikap dingin yang tidak dapat dipahami terhadap kelompok inti yang sudah mapan, konservatisme dalam pemilihan tim, dan keterbatasan kecepatan reaksi dalam pertarungan sesungguhnya.
Dua kekalahan melawan Indonesia sama-sama 0-1, sama-sama menunjukkan keunggulan baik dari persiapan taktis maupun improvisasi in-game dari pelatih lawan.