Punya Masalah Depresi? Terapi Keluarga Bisa Jadi Solusi Tingkatkan Kesehatan Jiwa

22 Januari 2021, 20:47 WIB
Ilustrasi Terapi Kejiwaan untuk penderita Depresi /Pexels

 

LINGKAR MADIUN - Setiap orang pasti menghadapi suatu permasalahan dalam kehidupan. Namun ada beberapa yang bisa menanganinya,  ada juga yang justru terpuruk pada cobaan yang dialaminya hingga menyebabkan depresi.

 Terapi keluarga mungkin bisa menjadi alternatif untuk menangani permasalahan bagi penderita kejiwaan dan menyembuhkan depresi tersebut. 

Apa itu terapi keluarga?  Dalam ilmu yang dipelajari psikiater, terapi keluarga adalah melakukan interaksi dengan anggota keluarga untuk menangani kesehatan jiwa dan masalah biopsikososial lain yang mempengaruhinya

Terapi keluarga bagi penderita kejiwaan  ini dilakukan secara terstruktur, terorganisasi, dan terencana.

Hal ini dikarenakan fokus dari "Terapi Keluarga" bagi penderita kejiawaan adalah untuk memperbaiki hubungan interpersonal anggota keluarga yang bermasalah dengan anggota keluarga lain.

Baca Juga: Terinspirasi Pandemi, Hanung Bramantyo - Jeihan Angga Rilis Film Pendek 'Positif'

Terapi keluarga bagi penderita kejiwaan yang dilakukan dalam jangka panjang ini dinilai sangat efektif,untuk menurunkan ekspresi emosi keluarga 

Dalam penerapannya terapi ini menggunakan model psikoedukasi single-family.

Baca Juga: Pakar Ekonom Ungkap Ancaman Krisis Ekonomi Indonesia yang Lebih Mengerikan dari 1998

Model  terapi ini relatif sederhana, yakni dengan memberikan dukungan secara emosional.

Pada terapi ini membutuhkan seorang mentor yang memberdayakan tenaga sosial yang telah terlatih

Penasaran dengan model terapinya?  Berikut tahapan terapi keluarga:

Tahap 1 : Joining

Dalam tahap ini akan ada 3 hingga 5 sesi yang  ditandai dengan kerjasama antara terapis dan keluarga.

Poin paling penting pada tahap ini adalah terapis menunjukkan empati, bersedia memberikan bantuan diluar sesi terapi, dan tidak menyalahkan keluarga.

Pada tahap permulaan ini bertujuan menjalin kerjasama dengan keluarga dan keluarga sehingga mereka bisa memahami penanganan penyakit kejiwaan.

Tahap 2 : Educational and training workshop

Penderita dan keluarga mengikuti pelatihan mengenai skizofrenia, dalam pelatihan ini akan ada tanya jawab sehingga keluarga dapat memahami penyakit kejiwaan dan bertujuan dapat memberikan terapi pada penderita.

Baca Juga: Ternyata Ini 4 Khasiat Teh Bagi Kesehatan, Bukan Sekedar Menghangatkan Tubuh

 Tahap 3 : Community reentry

Terapi keluarga bagi penderita kejiwaan tapad tahap ini bertujuan untuk  membantu keluarga melewati perubahan yang terjadi pada penderita setelah fase akut psikotiknya.

Dalam tahap ini harus dijadwalkan terarut antara terapis dan keluarga setiap dua minggu dengan terfokus pada psikofarmaka.

Dalam Terapi keluarga,penderita kejiwaan di tahap ini keluarga akan diberitahu mengenai kerja obat yang mungkin tidak sesuai dengan harapan keluarga.

Lebih dari itu, keluarga juga wajib tahu  efek samping obat dan alasan penggunaan obat tambahan untuk mengatasinya juga harus disampaikan sehingga keluarga lebih waspada. Dan diharpaknnya pengawasan oleh keluarga agar penderita tidak menggunakan obat lain.

Baca Juga: Prancis Imbau Warganya Gunakan Masker Medis, Masker Kain Tak Cukup Lindungi dari COVID-19

Tahap 4 : Communication skills training

Pada tahap ini keluarga akan dilatih agar mampu berkomunikasi dengan baik kepada penderita depresi kejiwaan

Disini Keluarga diajak mengomunikasikan emosi positif dan negatif terkait perilaku penderita dan mendiskusikannya.

Tahap 5 : Social and vocational rehabilitation

Terapi keluarga bagi penderita kejiwaan pada Tahap ini dilakukan setelah 9 hingga 18 bulan fase akut.

Ini dilakukan antara satu atau dua kali perbulan, terutama ketika penderita telah menunjukkan kemauan dan inisiatif untuk berinteraksi dengan sekitar.

Tahap ini difokuskan pada rehabilitasi fungsi sosial dan pekerjaan penderita***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Tags

Terkini

Terpopuler