Mari Mengenal 3 Teknik Pengelolaan Tanah, Dijamin Tanaman Terawat dan Subur

5 Agustus 2022, 19:25 WIB
Ilustrasi tanah pertanian. Lakukan 3 teknik pengelolaan tanah agar tanaman terawat dan subur. /Antara/Aloysius Jarot Nugroho/

 

LingkarMadiun.com– Mengelola tanah merupakan sebuah proses untuk mengubah sifat tanah dengan mempergunakan alat pertanian sedemikian rupa.

Sehingga lahan pertanian dapat memperoleh sedemikian rupa sesuai kehendak manusia dan sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman.

Maka dari itu, peran pengelolahan tanah dengan benar dapat terpengaruh dengan hasil panen.

Baca Juga: Jendela Transfer: Barcelona Ingin Amankan Secara Cepat Marcos Alonso dari Chelsea, Begini Strateginya

Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @pupukkaltim_id, mengajak kalian semua untuk mengenal teknik pengelolaan tanah secara modern agar membuat tanaman nyaman dan mudah panen.

1. Teknik olah Tanah TOT

System pengelolaan tanah yang merupakan adopsi dari sistem perladangan dengan memasukkan konsep pertanian modern.

Tanah dibiarkan tidak terganggu, kecuali alur kecil atau lubang untuk penempatan benih atau bibit.

Baca Juga: Jendela Transfer: Dilema Transfer AS Roma pada Veretout, Marseille Menutup Alexis Sanchez dalam Negosiasi

Keuntungan yang didapatkan dari system tanpa tanah ini adalah kepadatan perakaran yang lebih banyak. Penguapan lebih sedikit serta air tersedia bagi tanaman juga lebih banyak.

2. Teknik olah Tanah Minimun

Suatu pengolahan lahan yang dilakukan seperlurnya saja. Diseseuaikan dengan kebutuhan pertanaman dan kondisi tanah.

Pengelohan minimum bertujuan agar tanah tidak mengalami kejenuhan yang dapat menyebabkan tanah sakit dan untuk menjada struktur tanah.

Baca Juga: Bursa Transfer: Gagal Dapatkan William Carvalho, Nottingham Forest Akan Buru Kapten Atalanta

3. Teknik olah Tanah Maksimum

Pengolahan lahan secara intensif yang dilakukan pada seluruh lahan yang ditanami.

Ciri utama pengolahan lahan maksimal ini antara lain adalah membabat bersih, membakar atau menyingkirkan sisa tanaman.

Selain itu, gulma serta perakarannya dari area penanaman serta melakukan pengelohan tanah lebih dari satu kali baru ditanami.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Tags

Terkini

Terpopuler