Memar akibat benda tumpul, tangan atau kaki sakit, mengompol lebih sering, suka mengeluh sakit, dan pertumbuhan anak tidak sesuai dengan tahap perkembangan. Biasanya akan terlihat pada perubahan fisikmya.
Kedua, yakni perubahan perilaku dan emosi, biasanya anak cenderung pendiam dan menutup diri kepada keluarga serta teman. Sering mengalami mimpi buruk, perubahan suasana hati yang tiba-tiba.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Hutan di Indonesia Beserta Iklim Bentang Alam dan Tipe Pohon
Sering merasa gelisah, timbul rasa benci pada diri sendiri dan orang tertentu, banyak melamun, mudah frustasi dan agresif, dan juga pasif dan apatis. Merupakan jenis kekerasan terhadap anak dengan perilaku dan emosi.
Lantas apa yang perlu dilakukan orang tua agar dapat melindungi anak-anak?
Tentu yang pertama adalah peran orang tua, karena peran orang tua sangat penting untuk menumbuhkan rasa keberanian dan percaya diri.
Baca Juga: Ketahuilah 11 Pohon Tertua di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia
Orang tua wajib memahani karakter anak dengan baik, memberinya kasih sayang, lalu juga sering-seringnya berkomunikasi dengan baik. Peran orang tua harus selalu dekat dengan anak, kenali setiap perubahan fisik, emosi.
Berperan aktiflah dalam setiap proses tumbuh kembang anak, sehingga rehabilitas dan reintegrasi sosial terhadap anak terjalin hubungan baik.
Yang kedua tentunya adalah masyarakat, lingkungan masyarakat adalah peran tubuh kembang anak serta karakter ia kelak. Sehingga dianjurkan peran masyarakat memberikan hal positif untuk tumbuh kembang anak.***