Baca Juga: Tidak Mau Pakai Masker di Sidoarjo, Disuruh Doa Bersama di Pemakaman Khusus Covid19
“Batu bata LUSSI dibuat agar menjadi solusi untuk mengatasi bencana lumpur lapindo, dapat mengurangi kerusakan lingkungan di Indonesia. Dengan demikian, kebutuhan batu bata untuk proses pembangunan tetap dapat terpenuhi tanpa harus merusak lingkungan,” tuturnya
Sesuai dengan namanya batu bata ramah lingkungan, pembuatan LUSSI pun memanfaatkan limbah yang ada yaitu menggunakan substitusi bahan lumpur Lapindo yang dicampur dengan limbah kertas.
“Untuk setiap 100.000 batu bata dibutuhkan 66 m3 lumpur dan 66 m3 limbah kertas. Dengan formulasi yang kami rancang tersebut mampu mengurangi sekitar 0,02 ton produksi polusi CO2 untuk setiap 100.000 batu bata yang diproduksi,” ujar Pawestri menambahkan.
Adapun keunggulan batu bata LUSSI dibandingkan batu bata tanah liat, Luqman menerangkan batu bata LUSSI lebih ramah lingkungan, lebih ringan (910 kg/m³ dibandingkan batu bata biasa 1500 kg/m³ atau beton 950 kg/m³).
Dalam pembuatannya LUSSI juga tidak perlu menggali 2- 3 meter yang bisa menyebabkan degradasi tanah. Sementara itu, jika dilihat dari harga lebih murah. Melalui penemuan baru mereka berharap bisa membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi warga di Sidoarjo.***