LINGKAR MADIUN - Gunung sinabung di Karo, Sumatera Utara (Sumut), kembali erupsi pada Selasa, 02 Maret 2021 lalu.
Bukan hanya itu, awan panas guguran (APG) akibat kubah lava membeku dengan jarak luncuran hingga 4.500 meter ke arah tenggara dan terpantau tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter juga terlihat saat itu.
Menurut laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), peristiwa APG terjadi selama tiga kali masing-masing pada pukul 07.07 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter.
Baca Juga: Bukan untuk Dekorasi Saja, Labu Ternyata Punya 9 Manfaat Kesehatan yang Menakjubkan, Anda Wajib Tau!
Baca Juga: Belum Rilis, Album Rosé BLACKPINK Telah Pecahkan Rekor Pre Order Internasional Hanya Dalam 12 Jam
Kemudian juga terjadi pada pukul 07.11 WIB dengan jarak luncur 3.000 meter dan pada pukul 07.15 WIB dengan jarak luncuran 4.500 meter.
Akibatnya, setidaknya terdapat sebanyak tujuh belas desa di Kecamatan Tiganderket, delapan desa di Kecamatan Kutabuluh dan lima belas desa di Kecamatan Tigabinaga terdampak abu vulkanik dari aktivitas erupsi Gunung Sinabung.
Merespon hal tersebut, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo masih terus melakukan patroli.
Sementara itu untuk mengurangi dampak risiko yang bisa ditimbulkan dari aktivitas erupsi Gunung Sinabung, masyarakat diimbau keluar dari zona merah Kawasan Rawan Bencana (KRB).
Tentu saja masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas di daerah zona merah dengan alasan keselamatan.
Personel dari TNI, Polri, BPBD dan Damkar Kabupaten Karo sebanyak seratus personel juga diturunkan untuk melakukan pembersihan abu vulkanik di tiga Kecamatan yang terdampak.
Baca Juga: Bikin Merinding! 6 Tanda Jika Shalatmu Diganggu Syetan, Merasa Ragu Buang Angin Salah Satunya
Berkaitan dengan peristiwa erupsi Gunung Sinabung, Plt. Kepala BPBD Karo, Natanail Paranginangin menjelaskan bahwa potensi ancaman yang masih dapat terjadi dalam kaitan erupsi Gunung Sinabung meliputi awan panas guguran akibat kubah lava yang tidak stabil, potensi terjadinya erupsi kembali, terjadinya hujan abu di sekitar gunung Sinabung sesuai dengan arah dan kecepatan angin dan potensi terjadinya laharan tergantung curah hujan di sekitaran Gunung Sinabung. ***