Hari Kartini, Inilah Kisah 3 Wanita Pengawas Pilkada 2020 yang Perjuangannya Mengharukan

21 April 2021, 14:40 WIB
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Nur Elya Anggraini /Bawaslu Jatim

LINGKAR MADIUN- Dalam Peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2021, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur membagikan kisah pengawas perempuan pada Pilkada 2020 lalu.

Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Nur Elya Anggraini mengungkapkan bahwa semangat Kartini kini terwujud melalui kisah haru para pengawas perempuan pada Pilkada 2020 lalu.

 “Untuk memperingati hari kartini, kami mengangkat kisah tiga pengawas perempuan ad hoc di Situbondo, Banyuwangi, dan Kabupaten Malang yang memiliki dedikasi tinggi dan luar biasa,” ungkapnya.

 Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Terapi Bawang Merah Dapat Sembuhkan Kanker? Begini Menurut Ahli Bedah Amerika Serikat

Nur Elya menceritakan, Pengawas Perempuan di Kabupaten Malang yang hendak diangkat lewat podcast tersebut berkisah tentang perjuangannya saat mengawasi dan mengalami keguguran saat menjalankan tugasnya.

“Panwascam di Malang ini keguguran ketika menjalankan tugasnya. Sempat kehabisan darah dan pingsan setelah mengikuti berbagai kegiatan,” jelasnya.

Selanjutnya, Nur Elya juga berkisah mengenai apa yang dialami oleh Pengawas Perempuan di Banyuwangi.

Baca Juga: Simak 20 Titik Penyekatan di Dalam Wilayah Jawa Timur ditambah 7 Pembatasan Antar Provinsi

“Kalau Panwascam di Genteng Banyuwangi ini mengalami kekerasan verbal. Videonya viral dan sampai menjadi salah satu sorotan dalam pilkada 2020 lalu,” tambahnya.

Terakhir, untuk Panwascam di Sitobondo, Nur Elya mengapresiasi keberanian pengawas perempuan yang berani bicara dalam tekanan dan bahkan diusir oleh oknum tertentu saat bertugas.

“Panwascam di Besuki Situbondo ini punya keberanian untuk speak up. Videonya viral dan membuat ramai juga saat pilkada 2020,” tambahnya

Baca Juga: Siapakah Sosok Ratu Adil Sebenarnya? Begini Penjelasan Berdasarkan Ramalan Jayabaya

Tiga kisah haru perempuan pengawas Pilkada 2020 yang diangkat lewat podcast tersebut, bagi Nur Elya adalah cerminan api kartini yang terus hidup hingga kini.

“Kalau Kartini populer dengan istilah habis gelap terbitlah terang, maka sekarang muncul tentang habis pilkada terbitlah keberanian,” ungkapnya.***

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: jatim.bawaslu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler