Ponpes di Malang Ini Targetkan Bisnis Jadi Penopang Pesantren, dari Lele hingga Keju Mozarella

- 7 November 2020, 18:25 WIB
Ilustrasi pondok pesantren.
Ilustrasi pondok pesantren. /pikiran-rakyat.com

LINGKAR MADIUN - Pondok Pesantren Nurul Maghfiro yang berlokasi di Malang ini agaknya dapat menjadi contoh bagi pesantren-pesantren lain. Pasalnya, lembaga pendidikan Islam khas Indonesia ini berupaya untuk dapat berdikari dalam operasionalnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Mohammad Bisri menjelaskan hampir 20 persen kebutuhan operasional pendidikan ditopang dari hasil bisnis internal. Ia mengakui bahwa membutuhkan kesabaran dan strategi dalam mengembangkan bisnis pesantren.

Pria yang akrab disapa Bisri ini menceritakan perjalanan bisnis internal pesantren ini. Usaha pertama pesantren yang dikenal sebagai pesantren berdikari ini adalah ternak lele.

Baca Juga: Masjid di Athena Dibuka Setelah Penantian 183 tahun, Simak Penjelasannya

"Produk pertama kali itu budidaya lele. Gagal. Lalu kami didampingi oleh ahli peternakan lele Alhamdulillah sekarang bisa lebih baik mulai pembibitan hingga pembesaran," terangnya dalam alam kegiatan Kopilaborasi OPOP Sambang Pesantren, Jumat 6 November 2020.

Usaha berikutnya adalah mengembangkan Bahrul Maghfiroh Mart (BM Mart) yang menyediakan segala kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat dan santri.

Beberapa produk hasil pengembangan mandiri oleh pesantren juga banyak yang terwujud dan dipasarkan yang diantaranya adalah budidaya jamur. Namun salah satu produk unggulannya adalah Keju Mozarella.

Baca Juga: Waspada, Diprediksi Akan Terjadi Gelombang 3 PHK Masal, Simak Ulasannya Berikut Ini

"Produk unggulannya keju ini. Tidak gampang ya. Tapi ini kami tidak menyebutnya unit usaha. Ini laboratorium pengelolaan keju mozzarella," tukasnya.

Ia menambahkan bahwa kegunaan tersebut adalah agar santri tidak hanya belajar dan meneliti, namun juga dapat berwirausaha. Penekanan ini dimaksudkan agar santri tidak hanya belajar teori di Pesantren, namun juga belajar mempraktikkan ilmu pengetahuan yang telah diterima.

Gus Bisri yang juga mantan Rektor Universitas Brawijaya itu menargetkan bisnis pesantren dapat menopang 50 persen operasional pesantren.

Baca Juga: Nemu Sabu Saat Nyapu, Dikira Pampers, Begini Kronologisnya

“Saya ingi hasil  pengembangan ekonomi bisnis pondok bisa berkontribusi 50 persen untuk operasional,” pungkasnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Diskominfo Jatim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah