Cek Fakta: Kepala Riset Pfizer Katakan Vaksin Covid-19 Sebabkan Wanita Mandul, Benarkah? Simak Penjelasannya

4 Maret 2021, 12:55 WIB
Beredar informasi klaim menyebutkan vaksin Pfizer buatan Amerika Serikat menyebabkan mandul, simak faktanya disini. /Twitter/QComState./

LINGKAR MADIUN- Tengah menjadi perbincangan hangat dikalangan warganet terhadap klaim yeng menyebutkan vaksin Pfizer buatan Amerika Serikat menyebabkan sterilisasi atau mandul menyebar di twitter.

Salah satu pengguna twiiter dengan akun @QcomState yang turut mengunggah narasi yang menyebutkan bahwa klaim vaksin covid-19 membuat mandul berdasarakan pernyataan Kepala Penelitian Pfizer.

Berikut narasi yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut:

Baca Juga: Waspada Hujan Intensitas Sedang hingga Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Wilayah Jawa Timur Hari ini

Baca Juga: Presiden Jokowi Terbitkan Perpres Bagi yang Menolak Vaksinasi Akan Dikenakan Sanksi, Simak Penjelasannya

“Kepala Riset Pfizer: Vaksin Covid Merupkan Penyeteril Wanita

https://healthandmoneynews.wordpress.com/2020/12/02/head-of-pfizer-research-covid-vaccine-is-female-sterlization/comment-page-2 / # comment-5341

Lihat PS artikel itu, vaksin Covid-19 juga akan mensteril para Pria.”

Berdasarkan penjelasan dari Snopes, lembaga pencari fakta asal Amerika Serikat menjelaskan bahwa klam vaksin covid-19 menyebabkan kemandulan bagi wanta maupun pria adalah salah atau hoaks, dilansir dari antaranews.com, Kamis, 4 Maret 2021.

Faktanya Michael Yeadon bukanlah Kepala Penelitian Pfizer. Ia memang pernah bekerja untuk Pfizer sebagai wakil presiden dan kepala ilmuwan untuk alergi dan pernapasan. Namun, ia telah keluar sejak tahun 2011.

Baca Juga: Resmi Dibuka! Program Kartu Prakerja Gelombang 13, Berikut Syarat dan Cara Ikut Seleksinya

Baca Juga: Panitia Seleksi ASN Nasional Mulai Susun Skema Pelaksanaan Seleksi ASN 2021, Begini Penjelasan Humas BKN

Perusahaan Pfizer juga menepis bahwa bahwa vaksin Pfizer memblkir protein tang merpakan kunci dalam pembentukan plasenta pada mamalia, sehingga memungkinkan wanita menjadi mandul.

Perusahaan obat ini menyangkal karena klaim dari Michael Yeadon tidak memiliki bukti kuat penelitian sebagaimana klaim itu.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler