Juru bicara CMS pun membantah bahwa data hoax mengenai 48 ribu orang meninggal setelah divaksin tersebut adalah hoax dan menyesatkan masyarakat.
Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam situsnya menyebut bahwa Sistem Pelaporan Kejadian Buruk Vaksin (VAERS) menerima 8.390 laporan kematian atau sebesar 0,0021 persen dari jumlah orang yang menerima vaksinasi COVID-19 antara 14 Desember 2019 hingga 4 Oktober 2021.
Baca Juga: Penghargaan Nobel 2021 Dimulai, Pengembang Vaksin COVID-19 Diprediksi Menjadi Pemenang
Efek samping yang buruk hingga kasus kematian setelah vaksin memang ada. Tetapi jumlahnya sangat sedikit dan sama sekali tidka signifikan dibanding orang yang tidak merasakan efek samping.
Efek samping yang dirasakan pasien kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi bawaan pasien, sehingga sangat penting dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh terhadap kondisi calon penerima vaksin.
Vaksinasi tidaklah berbahaya. Selain itu Pemerintah Indonesia berhasil melakukan vaksinasi sebanyak sekitar 2 juta orang per hari di Bulan Oktober 2021, sehingga menjadikan Indonesia negara ke-5 penerima vaksin terbanyak.***