Waduh, Gara-Gara Sri Mulyani, Nilai Rupiah Terpuruk Se Asia Bahkan Global, Tanda Indonesia Resesi?

- 22 September 2020, 15:50 WIB
ILUSTRASI nilai tukar.*/PIXABAY
ILUSTRASI nilai tukar.*/PIXABAY /

LINGKAR MADIUN- Publik baru saja mendapat kabar mengejutkan dar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani setelah melakukan konfersensi pers hari ini (22/9).

Sri Mulyani menyampaikan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 dari semula minus 1,1 persen hingga 0,2 persen menjadi minus 1,7 persen hingga 0,6 persen.

Dengan dikeluarkannya revisi pertumbuhan ekonomi 2020 ternyata mengakibatkan nilai tukar rupiah kembali melemah.

Baca Juga: Gawat, Indonesia Masuk Jurang Resesi, Simak Penjelasan Sri Mulyani

Baca Juga: Timor Leste Krisis Pangan, Terima Beras dari Negara Ini

Nilai tukar rupiah belum naik kembali dari posisi sebagai mata uang paling terpuruk di Asia yang sempat jatuh hingga level RP 14.822 per dolar AS.

Pada pukul 13.46 WIB, rupiah masih terdepresiasi1,10 persen ke level Rp 14.709 per dolar AS. Sementara itu, rupiah kembali melemah di dolar Australia (-0,61%), pundsterling (-0,84%)dan euro (0,79%).

Ditambah lagi, rupiah menjadi yang paling tak berdaya di Benua Kuning. Tanpa ampun, rupiah ditekan secara bersamaan oleh dolar Taiwan (-1,52%), yuan (-1,17%), yen (-1,14%), dolar Hong Kong (-1,12%), won (-0,96%), dolar Singapura (-0,94%), baht (-0,75%), dan ringgit (-0,37%).

Baca Juga: Katanya RI Tak Alami Resesi, Ini Pembelaan Sri Mulyani: Semua Negara Akan Alami Resesi

Baca Juga: Antisipasi Banjir Jakarta, Anies Pantau Pintu Air Manggarai Guna Cegah Kluster Baru Covid-19

Seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Keuangan bahwa pertumbuhan ekonomi negatif akan terjadi pada kuartal ketiga.

"Ini artinya pertumbuhan negatif akan terjadi pada kuarta ketiga. Dan mungkin masih akan berlangsung di kuartal keempat yang kita upayakan mendekati nol atau positif," pungkasnya, Jakarta, Selasa, 22 September 2020.

Bukan tidak mungkin lagi, Indonesia akan menyusul negara-negara yang telah dahulu mengalami resesi.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x