Network
LINGKAR MADIUN- Kementerian Perindustrian yang saat ini masih mengusahakan kepada Kementerian Keungan untuk merelaksasi pajak mobil baru nol persen dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di industri otomotif yang sedang lesu.
Sejauh ini Kementerian Keuangan masih terus mengkaji usulan tersebut. Dalam pertemuan rapat virtual, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menyatakan bahwa usulan pajak nol persen akan segera rilis.
"Permintaan otomotif bebaskan pajak dan segalanya, we are looking into that. Kita pelajari semoga bisa diputuskan cepat," ujar Febrio dalam diskusi virtual, Jumat (25/9/2020).
Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia U-19 vs Bosnia Herzegovina, Timnas U-19 Kalah dengan 10 Pemain Bosnia 0-1
Baca Juga: Ngeri, Tanpa PSBB DKI Jakarta Akan Lenyap Akibat Covid-19, Ini Penjelasan Gubernur DKI Anies
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap IV Siap Disalurkan 2,8 juta Pekerja Melalui BRI hingga BCA, Cek Jadwalnya
Ia juga menambahkan terdapat beberapa pertimbangan yang harus dilihat dalam mengambil kebijakan usulan ini terlebih melihat harga dan minat pasar dalam mobil tersebut.
"Karena mobil itu harganya tidak murah. Lalu biasanya dalam satu tahun penjualan satu juta unit, artinya satu bulan 70-an ribu. Kalau itu mobil impor, saya tidak mau pusing. Tapi kalau produksi dalam negeri, lain cerita. TKDN di atas 70%, masuk akal, (karena) tenaga kerja sektor otomotif juga turun," jelasnya.
"Ini logika yang kita pelajari, apakah sudah waktunya melakukan itu dan dampaknya ke PDB tidak kecil. Karena orang beli mobil 100 ribu unit, bisa 0,1% dari PDB. Ini kita pelajari semua untuk menaikkan kelas menengah," pungkasnya.***
