Ditolak Indonesia, Penelitian Siswa SMA Ini Justru Bikin Google Bertekuk Lutut! 4 Penemu Juga Bernasib Sama

12 Januari 2022, 15:55 WIB
Ilustrasi: Penemu asal Indonesia yang berhasil membuat Google bertekuk lutut /Pixabay/Firmbee/

LINGKAR MADIUN- Banyak masyarakat pasti telah mengenal penemu populer dunia seperti Albert Eienstein, Thomas Alfa Edison, maupun Nicola Tesla, berkat penemuan hebat mereka kini dunia menjadi berkembang.

Namun sayangnya, ada beberapa penemu asal Indonesia yang justru lebih sering mendapatkan apresiasi dari negara lain dibandingkan negara sendiri.

Baca Juga: Jika Melihat Bercak Ini pada Kulit, Waspada Penyakit Diabetes Menggerogoti Tubuh Anda

Dengan demikian, banyak penemu dari Indonesia yang memilih untuk berkiprah di luar negeri daripada di dalam negeri.

Pasalnya, ada penelitian karya anak bangsa yang justru diapresiasi negara lain. Berdasarkan Globecom tahun 2018, terdapat 18 juta kasus kanker baru dengan 9,6 juta kematian.

Baca Juga: Bagi Lansia Usia Di Atas 70 Tahun, Perbanyak Konsumsi Vitamin Ini Untuk Mengurangi Risiko Osteoporosis

Indonesia termasuk dalam 10 besar untuk angka kasus kanker di Asia Tenggara. Hal tersebut sebagaimana info yang dilansir pada unggahan video di kanal Youtube Daftar Populer pada 29 Maret 2021.

Kekhawatiran mengenai kasus kanker tersebut menggerakkan Warsito Taruno yang menciptakan alat penyembuh kanker yang bernama ‘Electro-Capacitivecancer Therapy (ECCT)’.

Baca Juga: Jangan Tinggalkan 5 Kebiasaan Pagi Ini jika Ingin Terhindar dari Penyakit Rematik, Simak Selengkapnya

Alat tersebut bekerja dengan menggunakan tenaga listrik voltase rendah, sehingga tenaga listrik tersebut tidak berbahaya bagi manusia dan hanya menyerang sel kanker saja.

Namun sayangnya, penemuan Warsito tersebut tidak bisa diedarkan di Indonesia. Pasalnya, manfaat dan keamanan alat tersebut belum bisa dipastikan. Pada akhirnya, pihak Singapura pun mau membantu Warsito dengan syarat hak edar alat ECCT dimiliki oleh Singapura.

Baca Juga: Tak Disangka, Studi Baru Ungkap Perubahan Iklim dan Kenaikan Suhu Dapat Sebabkan Penyakit Kronis Ini Meningkat

Selain itu, penemu lainnya yang berasal dari Indonesia adalah Nurhuda sebagai penemu alat kompor biomasa. Nurhuda menciptakan kompor biomasa karena kekhawatirannya akan ketergantungan dengan gas elpiji.

Kompor tersebut menggunakan bahan bakar dari pecahan kayu jenis apapun. Kompor tersebut seharusnya menjadi impian bagi masyarakat Indonesia yang masih dikelilingi oleh banyak pepohonan.

Baca Juga: Jangan Tinggalkan 5 Kebiasaan Pagi Ini jika Ingin Terhindar dari Penyakit Rematik, Simak Selengkapnya

Sayangnya, kompor tersebut justru jarang dilirik di Indonesia, namun kompor tersebut justru diproduksi secara masal di Norwegia untuk menekan ketergantungan warganya dengan bahan bakar fosil.

Tak hanya kompor, Ricky Elson seorang pemuda asal Indonesia juga membuat geger masyarakat Indonesia dengan penemuan mobil listrik di tahun 2013 lalu.

Baca Juga: Penderita Diabetes Tak Perlu Galau Lagi Kadar Gula Darah Tinggi, Rutin Minum Jus Ini Cepat Stabil

Bahkan, banyak media yang memberitakan jika mobil listrik tersebut akan naik produksi di tahun 2015, namun hingga tahun ini mobil listrik dengan merek ‘Selo’ ini tidak kunjung diproduksi.

Ternyata, mobil listril ‘Selo’ dinyatakan tidak lolos uji emisi dan dinyatakan tidak layak produksi. Namun, seiring berjalannya waktu mobil listrik tersebut justru di beli oleh Malaysia.

Baca Juga: Bagi Anda Suka Konsumsi Makanan Favorit Sejuta Umat Ini, Ternyata Ampuh Cegah Virus Penyakit

Penemuan hebat lainnya juga ditorehkan anak muda lainnya yang juga berasal dari Indonesia yakni Christoper Kusuma yang merupakan siswa SMA.

Christoper Kusuma berhasil menarik perhatian Google karena penelitiannya tentang kompresi data yang memungkinkan untuk meminimalkan ukuran data.

Baca Juga: Cocok Bagi Lansia Usia di Atas 65 Tahun, Makan Buah Ini, Cegah Keriput dan Kerusakan Kulit

Penelitian tersebut diawali dengan kebiasaan Christoper mendownload game dan sering kehabisan kuota. Setelah membuat proposal dan mencari dana kesana kemari.

Christoper hampir menyerah karena penelitiannya seringkali ditolak Indonesia. Hingga akhirnya, justru Google yang mengundang Christoper untuk mempresentasikan hasil penelitiannya.

Baca Juga: Bagi Anda Suka Konsumsi Makanan Favorit Sejuta Umat Ini, Ternyata Ampuh Cegah Virus Penyakit

Penelitian luar biasa lainnya mengenai konsep dasar 4G juga ditemukan oleh penemu Indonesia yang bernama Khoirul Anwar, yakni seorang pria asal Kediri yang menempuh pendidikan di Jepang.

Penelitian Khoirul mengenai Double Square-Waves Fourier Transform (SWFT) pada saat kuliah di Jepang yang menjadi dasar konsep dari 4G. Luar biasa bukan!***

 

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Youtube Daftar Populer

Tags

Terkini

Terpopuler