LINGKAR MADIUN - Buntut dari kecelakaan yang menimpa Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, kini banyak masyarakat yang mengetahui bahwa ia adalah sosok putra sulung dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Diketahui Emmeril Kahn Mumtadz adalah salah satu mahasiwa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan telah menyelesaikan kuliah S1 Teknik Mesin.
Kedatangannya ke Swiss bersama ibu dan adiknya, adalah mencari studi S2 untuk Emmeril Kahn Mumtadz. Pagi harinya, Atalia masih mengunggah foto bersama Eril, namun naas menjelang siang hari, Eril terseret arus Sungai Aare, Swiss.
Namun pamor sang ayah, Ridwan Kamil, tidak membuat Eril jumawa karena ia adalah putra sulung daru Gubernur Jawa Barat.
Bahkan, Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Ir. Indrawanto, PHD mengaku bahwa ia tidak mengetahui bahwa Eril adalah putra dari orang nomor satu di Jawa Barat.
Menurut Indrawanto, sejak semester awal kuliah, Eril merupakan sosok pria yang memiliki postur tubuh tinggi dan berkepribadian cerdas. Sehingga tak heran jika Eril terlihat menonjol dari mahasiswa lainnya.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak 2 Gol dan Assist Saat Portugal Hancurkan Swiss 4-0 di UEFA Nations League
Di mata sang dosen, Eril adalah anak yang sangat sederhana dan mampu bergaul dengan siapa saja. Ia bahkan tidak menampakkan sebagai putra dari Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Indrawanto juga menyebutkan baru mengetahui jika Eril adalah putra Ridwan Kamil yakni setelah menyelesaikan tugas akhir.
"Dia sangat biasa di mata saya ya, saya bahkan tidak mengenali kalau dia itu anak Gubernur. Sehingga saya memperlakukan dia biasa saja," kata dosen ITB, Indrawanto.
Baca Juga: Bikin Silau, Cahaya Hoki Menyinari 5 Shio Ini, Rezekinya Menerangi di Juni 2022
"Bahkan saat tugas akhir pun saya belum mengenal kalau dia anak seorang Gubernur," sambungnya dikutip Lingkar Madiun dari Instagram @heraldindonesia.
Dosen ITB itu juga mengaku kagum pada sosok pria muda kelahiran 1999 itu. Menurutnya, selain nilai akademik Eril yang cemerlang, anak muda itu juga aktif di berbagai organisasi kampus maupun non kampus.
"Jadi ya sangat low profile, sangat biasa. Dalam hal ini saya sangat kagum karena dia tidak menunjukkan bahwa saya itu adalah anak orang penting atau orang yang punya kekuasaan," pungkas Indrawanto melanjutkan.***