Network
LINGKAR MADIUN - Pada masa kabinet Amir Syarifudin indonesia diwarnai kaum sosialis, komunis, hingga demokrat. Amir dinilai membuat kesalahan karena menyerahkan kembali kekuasaan di tangan presiden soekarno setelah perjanjian renville.
Keputusan tersebut akibat emosi Amir Syarifudin kepada Masyumi yang menjadi pelopor mosi tidak percaya kepada kabinet yang Ia pimpin. Inilah yang membuatnya menjadi kambing hitam yang memimpin partai sosialis yang ditentang oleh Amerika Serikat.
Amir pun dibunuh dan terjadi pergantian kabinet yang dipimpin oleh Mohammad Hatta yang sepenuhnya antikomunis.
Ini juga terjadi di era reformasi saat ini, terbukti ketika kampanye setiap partai melontarkan janji namun selalu mengingkari. Begitulah lingkaran politik Indonesia, siapa yang masuk dalam lingkar kekuasaan tidak memiliki keberanian penuh membela rakyat yang sedang ditindas.
Baca Juga: KPK Tangkap Mensos Juliari, Jokowi: Saya Tidak akan Melindungi Siapapun yang Terlibat Korupsi
Baca Juga: Ramalan Jayabaya Tentang Invasi Pasukan Alien UFO Terhadap Planet Bumi
Baca Juga: 5 Daftar Bansos Pemerintah Ini Akan Diperpanjang hingga 2021, BLT Apa Saja?
Inilah ramalan Sri Aji Jayabaya tentang fenomena ingkar janjinya partai di Indonesia, berikut bunyinya:
"ratu ora netepi janji musna kuwasa lan prabawane akeh omah ndhuwur kuda wong padha mangan wong kayu gligan lan wesi hiya padha doyan dirasa enak kaya roti bolu yen wengi padha ora bisa turu" (dikutip dari buku ramalan jayabaya karya Suwidi Tono)
