Dalam hitungan bulan, kalender Jawa memiliki 12 bulan yaitu Sura, Supar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil awal, Jumadilakir, Rajab, Ruwah, Pasa, Sawal, Sela, dan Besar.
Baca Juga: Misteri Anting di Koper Andin Akan Bongkar Kejahatan Elsa, Sinopsis Ikatan Cinta 28 Desember 2020
Hitungan Jawa
Hitungan Jawa merupakan sistem perhitungan masyarakat Jawa dalam membuat keputusan-keputusan penting, dimana diyakini bila kita sembarangan memilih waktu bisa jadi itu akan menimbulkan keburukan. Sistem perhitungan ini biasa disebut Neptu yang terdiri dari angka perhitungan hari, hari pasaran (pancawara), bulan, dan tahun Jawa. Hari, pasaran, bulan dan Tahun memiliki nilai yang berbeda-beda. Dari nilai perhitungan totalnya itulah nantinya akan diketahui baik buruknya keputusan yang akan diambil.
Rumah Joglo
Rumah Joglo juga merupakan salah satu budaya jawa yang memiliki nilai sarat dan estetika. Sruktur bangunan tradisional Jawa mencerminkan komposisi ruang bangunan khas seperti : pendhapa, pringgitan, dalem, dapur, atau gandri ghandok.
Hubungan antara struktur ini sangat dipengaruhi oleh mitologi proses manifestasi dan kosmologi Jawa. Ini berarti bahwa rumah jawa tidak hanya sebuah tempat berlindung, tetapi juga dipahami sebagai manifestasi dari cita-cita dan pandangan hidup atau fungsi simbolis.
Baca Juga: Wah, Ternyata 10 Makanan Ini Bisa Bantu Atasi Depresi dan Jaga Kesehatan Mental
Salah satu nilai kearifan lokal ditemukan dalam rumah tradisional Jawa. Jawa memiliki berbagai keindahan budaya dan seni yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakatnya.
Berbagai seni tradisi dan budaya tertuang dalam karya karya pusaka masyarakat Jawa, seperti batik, rumah joglo, keris, dan gamelan. Joglo sebenarnya hanya merupakan salah satu bentuk rumah tradisional Jawa, tetapi joglo merupakan tipe rumah Jawa yang paling lengkap susunannya sehingga nilai kearifan yang terkandung dalam rumah ini pun juga tidak habis diuraikan hingga sekarang.***