Bunyi Ramalan Jayabaya, 4 Tanda Kedatangan Satrio Piningit di Nusantara

- 5 Januari 2021, 19:45 WIB
Bunyi Ramalan Jayabaya, 4 Tanda Kedatangan Satrio Piningit di Nusantara
Bunyi Ramalan Jayabaya, 4 Tanda Kedatangan Satrio Piningit di Nusantara /Willgard Krause

LINGKAR MADIUN - Dalam ramalannya Jayabaya menuliskan satrio Piningit akan menjadi pemimpin besar Nusantara yang digambarkan sebagai sosok yang cerdas, jujur, dan berperilaku lurus atau benar.

Ksatria ini akan memimpin tanah Jawa dan dunia setelah terjadi musibah dan bencana yang besar.

Perjalan hidupnya selalu mengalami kesengsaraan, dipermalukan, sial, dan miskin. Sehingga Ia dijuluki Satrio Wiragung.

Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Air Kelapa Setiap Hari, Salah Satunya Merawat Kecantikan Wajah

Baca Juga: 7 Waktu Terbaik Meminum Air Putih Selain Saat Bangun Tidur

Menurut ramalan Jayabaya, berikut tanda kedatangan satrio piningit.

1. Bait 140

Polahe wong Jowo koyo gabah den interi, endi sing bener endi sing sejati, poro topo podho ora wani, podho wedi ngajarake piwulang adi, salah-salah anemahi pati.

Artinya, perilaku orang Jawa sepertu butiran-butiran padi di atas nampan yang diputar, mana yang benar mana yang sejati, para pertapa tidak ada yang berani, semua takut mengajarkan ajaran baik, salah-salah bisa mati.

Baca Juga: Burung Pembawa Pesan Kematian, Identik Mengeluarkan Suara Besar dan Mengerikan, Simak Ulasannya

Baca Juga: 7 Waktu Terbaik Meminum Air Putih Selain Saat Bangun Tidur

2. Bait 141

Banjir bandang ono ngendi-endi, gunung njeblug tan anjarwani, tan ngimpeni. Gethinge kepathi-pathi marang pandhita kang oleh pati geni, margo wedi kapiyak wadine sopo siro sing sayekti.

Artinya, banjir bandang terjadi dimana-mana, gunung meletus tak terduga, tanpa memberi isyarat sebelumnya. Bencinya sangat mendalam terhadap pendeta atau orang pintar yang menjalani tirakat tingkat tinggi, karena takut terbongkar rahasia siapa dirinya yang sejati.

3. Bait 159

Selet-selete yen mbhesuk ngancik tutuping tahun sinungkalan dhewo wolu, angasto manggalaning ratu.

Bakal ono dhewo ngejawantah, apengawak manungsa, apasurya pindho Bethoro Kresno, awatak Bolodhewo, agegaman Trisulo wedho, jinejer wolak-waliking zaman, wong nyileh ambhalekake, wong utang ambhayar, utang nyawa bhayar nyowo, utang wirang nyaur wirang.

Artinya, selambat-lambatnya nanti menginjak tutup tahun, akan ada dewa yang menjelma ke dunia. Berbadan manusia, bermuka seperti Batara Kresna, berwatak Baladewa, dan bersenjata Trisula Weda.

Baca Juga: Inilah 4 Tanda Rumah Anda Terkena Sihir, Ilmu Hitam. Salah Satunya Sering Berantem, Suasana Panas

Baca Juga: Penanganan Wabah Dari Masa ke Masa Dalam Sejarah Islam

Sejajar dengan terbaliknya zaman, orang pinjam akan mengembalikan. Orang hutang akan menyahur, hutang nyawa bayar nyawa, hutang malu nyahur malu.

4. Bait 161

Dunungane ono sikil redhi lawu sisih wetan, wetane bengawan banyu, adhedukuh pindho Radhen Gatotkoco, arupa pagupon doro tundho tigo, koyo manungsa angleledho.

Artinya, tempatnya di kaki Gunung Lawu sebelah timur, sebelah timurnya sungai air, berumah seperti Raden Gatorkaca, berupa rumah merpati bertingkat tiga, seperti manusia yang menggoda.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Misteri Ramalan Jayabaya karya Petir Abimanyu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x