Selain itu, Ronny Talapessy juga menjelaskan bahwa pihak keluarga dari sang klien Bharada E berpendapat bahwa pengacara yang lama tidak bekerja secara maksimal dalam membela Bharada E dalam kasus penembakan Brigadir J.
“Kedua, keluarga melihat bahwa ini tidak bisa maksimal karena lima hari diberikan kuasa pengacara yang lama ini lebih sibuk manggung daripada menguasai materi perkara yang bagaimana supaya bisa membela kliennya mengajukan saksi atau apapun, harusnya fokusnya seperti itu,” terang Ronny Talapessy.
Baca Juga: Seputar Kemerdekaan: Banyak Menyimpan Rahasia, Begini Asal Mula dan Filosofi Bendera Merah Putih
Tak hanya itu, Ronny Talapessy membeberkan bahwa pencabutan kuasa atas pengacara lama Bharada E yakni Deolipa Yumara juga turut dilatarbelakangi oleh informasi rahasia dari Bharada E yang disampaikan oleh sang pengacara lama ke publik secara sepotong-potong hingga merugikan sang klien.
“Yang ketiga, yang disampaikan juga bahwa ada yang disampaikan Bharada E adalah sifatnya rahasia, tetapi oleh kuasa hukum yang lama ini menyampaikan kepada publik secara sepotong-potong sehingga mengasumsikan
Bahwa Bharada E ini terlibat dalam pembunuhan berencana karena mengetahui dari bagian dari rencana pembunuhan ini,” ujarnya.
“Nah, ini yang menjadi keberatan dari pihak orang tua dan Bharada E sehingga mencabut kuasa dari pengacara yang lama,” tambahnya.
Ronny Talapessy pun menegaskan bahwa penunjukkan dirinya sebagai pengacara baru Bharada E merupakan hasil dari pertimbangan orang tua dan saudara dari sang klien Bharada E.
Ronny Talapessy mengungkapkan bahwa pihak keluarga dari Bharada E menginginkan seorang pengacara yang bekerja secara profesional untuk mendampingi Bharada E dalam kasus penembakan Brigadir J dan bukan karena adanya intervensi dari pihak luar.