Presiden Afghanistan ‘Kabur‘ Saat Taliban Kepung Ibu Kota untuk Hindari Pertumpahan Darah

16 Agustus 2021, 15:54 WIB
Presiden Afghanistan ‘Kabur‘ Saat Taliban Kepung Ibu Kota untuk Hindari Pertumpahan Darah /Daily Sabah

LINGKAR MADIUN – Pasukan Taliban berhasil mengambil alih Ibu Kota Afghanistan Kabul pada Minggu, 15 Agustus 2021.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan istana kepresidenan di Kabul pada hari yang sama.

Ghani sudah dua kali terpilih sebagai presiden, sayangnya dia meninggalkan negara itu tanpa mengatakan ke mana dia akan pergi.

Baca Juga: Amerika Serikat Turunkan Bendera di Kedutaan Besar Kabul, Tandai Berakhirnya Intervensi Asing di Afghanistan

Belum ada konfirmasi resmi dari kepergiaan Ghani, namun menurut tulisannya di media sosial, Ghani mengatakan dia ingin menghindari pertumpahan darah.

Untuk menghindari pertumpahan darah, saya pikir lebih baik pergi,” tulisnya di laman Facebook resmi pemerintah.

Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com merangkum dari Al Jazeera bahwa Ghani dilaporkan telah terbang ke Uzbekistan.

Baca Juga: Inilah Peta Kekuasaan Taliban Atas Afghanistan Pasca Menguasai Ibu Kota Kabul

Ghani adalah presiden terpilih pertama pada tahun 2014 yang menggantikan Hamid Karzai yang sebelumnya memimpin Afghanistan setelah invasi pimpinan AS pada tahun 2001.

Ghani mengawasi penyelesaian misi tempur AS, penarikan pasukan asing yang ada di negara itu, serta proses perdamaian yang rumit dengan kelompok Taliban.

Ghani memprioritaskan untuk mengakhiri perang saudara di Afghanistan, meskipun Taliban terus menyerang pihak pemerintah Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Kembali Berkuasa, Sekjend PBB Khawatirkan Nasib Perempuan dan Anak di Afghanistan

Akhirnya Ghani menginisiasi dialog damai dengan para pemberontak di ibukota Qatar, Doha, pada tahun 2020.

Di lain pihak, pemerintah asing menyoroti lambatnya kemajuan dialog kedamaian tersebut.

Reaksi pemerintah asing, PBB, bahkan rakyat pun beragam. Bahkan banyak pihak yang memintanya turun dan digantikan oleh pemimpin baru.

Baca Juga: Taliban Kepung Ibu Kota Afghanistan, Diplomat AS Diamankan di Bandara

Selama masa kepresidenannya, ia berhasil menunjuk generasi baru pemuda Afghanistan yang berpendidikan.

Mengingat pada saat itu pemerintahan Afghanistan dikuasai oleh kelompok golongan tua dan elit.

Ghani berjanji untuk memerangi korupsi yang merajalela, memperbaiki ekonomi yang lumpuh dan mengubah negara itu menjadi pusat perdagangan regional antara Asia Tengah dan Selatan.

Baca Juga: Tokoh Kunci Dibalik Suksesnya Taliban Merebut Kembali Afghanistan

Sayangnya, Ghani tetapi tidak dapat memenuhi sebagian besar dari janji-janji itu.

Kepergian Ghani dari Afghanistan ini sangat disayangkan oleh banyak pihak, terlebih rakyat Afghanistan yang merasa kecewa.

Walaupun belum ada konfirmasi lanjutan mengenai rencana Ghani, tindakannya ini disoroti oleh banyak pemerintah dan media asing sebagai kegagalan dalam menjalin kedamaian dengan Taliban.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler