Taliban Rayu Pemuka Agama Untuk Pengakuan, Rakyat Afghanistan Bersatu Tolak Taliban

20 Agustus 2021, 09:09 WIB
Taliban Rayu Pemuka Agama Untuk Pengakuan, Rakyat Afghanistan Bersatu Tolak Taliban /REUTERS/Stringer

LINGKAR MADIUNTaliban meminta para pemuka agama Afghanistan untuk bersatu mengakui kekuasaan kelompok bersenjata itu.

Hal itu dilakukan pada saat mengadakan sholat Jumat pertama mereka sejak kelompok bersenjata ektrimis Islam itu menguasai Afghanistan.

Baca Juga: Facebook, Twitter, LinkedIn Amankan Akun Media Sosial User Afghanistan

Saat ini, masyarakat Afghanistan bersama-sama mengajukan protes keras terhadap pengambilalihan negara oleh Taliban.

Gerakan penolakan Taliban itu tersebar di segara penjuru hingga kemarin Kamis, 19 Agustus 2021, masyarakat ibu kota Afghanistan, Kabul, pun juga melakukannya.

Baca Juga: Akan Ada Fenomena Langit Langka di Akhir PekanIni, Benarkah? Segera Catat Tanggalnya

Diliput Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera, beberapa orang tewas ketika gerilyawan Taliban menembaki kerumunan di kota timur Asadabad, kata seorang saksi mata.

Saksi lain melaporkan tembakan di Kabul, tetapi tampaknya itu adalah tembakan Taliban ke udara.

Tanggal 19 Agustus kemarin, masyarakat Afghanistan merayakan kemerdekaannya dari kolonisasi Inggris pada tahun 1919.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pelaku UMKM, BI Luncurkan Kebijakan Pembiayaan Baru September Ini

Momen itu dimanfaatkan masyarakat Afghanistan untuk turun ke jalan sambil mengibarkan bendera resmi mereka.

Sebuah video di media sosial menampakkan kerumunan pria dan wanita di Kabul mengibarkan bendera nasional hitam, merah dan hijau.

Bendera kami, identitas kami,” teriak mereka dalam video tersebut.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi dari Rumah ke Rumah di Kabupaten Madiun, Jokowi Sempat Dimintai Foto Warga Setempat

Pada beberapa protes di tempat lain, media melaporkan orang-orang merobek bendera putih Taliban.

Sayangnya, saat berita ini dibuat, belum ada juru bicara Taliban yang mengomentari masalah bendera tersebut.

Sejauh ini ada 12 orang tewas di dalam dan sekitar bandara, kata seorang pejabat NATO dan Taliban.

Baca Juga: Hati-hati Penyakit Ain Karena Suka Pamer di Media Sosial, Lakukan Ini Untuk Lindungi Diri

Taliban dengan cepat menaklukkan Afghanistan ketika AS dan pasukan asing lainnya mundur, bahkan para pemimpin mereka sendiri meninggalkan kekosongan kekuasaan di banyak tempat.

Taliban mendesak para imam mengakui mereka saat sholat Jumat dan membujuk orang agar tidak meninggalkan Afghanistan.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pelaku UMKM, BI Luncurkan Kebijakan Pembiayaan Baru September Ini

Dilaporkan bahwa sekarang Taliban menunjukkan citra yang lebihramah, bahkan mereka mengatakan menginginkan perdamaian di Afghanistan, tidak akan membalas dendam terhadap musuh lama, dan akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.

Walaupun begitu, protes penolakan Taliban tetap bergulir di Afghanistan.

Baca Juga: Hilangkan Berbagai Penyakit pada Tubuh dengan Ramuan Herbal Ini, Kesehatan Meningkat, Penyakit Menghilang?

Ratusan orang turun ke jalan,” ujar seorang saksi mata Mohammed Salim.

Awalnya saya takut dan tidak mau pergi, tetapi ketika saya melihat salah satu tetangga bergabung, saya mengeluarkan bendera yang saya miliki di rumah.

Beberapa orang tewas dan terluka dalam penyerbuan dan penembakan oleh Taliban.” Ujar Mohammed Salim.

Baca Juga: Terbaru! Peserta Tes SKD CPNS 2021 Wajib Mengisi Form Ini Sebelum Ujian

Sementara itu, Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh, yang diangkat menjadi presiden sementaraAfghanistan pada Selasa lalu, mendukung gerakan penolakan tersebut.

Salam (untuk) mereka yang membawa bendera nasional, dengan demikian mereka membela martabat bangsa, tulisnya di Twitter.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler