LINGKAR MADIUN - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah mengulangi seruan deklarasinya untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea dan membawa perdamaian ke Semenanjung Korea.
Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada Selasa, 21 September 2021, Moon mengatakan dialog dan kerja sama adalah kunci untuk memulai proses perdamaian di Semenanjung Korea.
Moon menekankan bahwa KTT antar-Korea 2018 terwujud karena dia telah melakukan dialog dengan Korea Utara sejak menjabat pada 2017.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Arirang pada 23 September 2021, dijelaskan bahwa permintaan ini dilakukan oleh Korea Selatan untuk menurunkan ketegangan yang luar biasa di antara kedua Korea.
Moon mengusulkan agar tiga pihak dari dua Korea dan Amerika Serikat, atau empat pihak termasuk China, harus bersama-sama mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea.
Moon menekankan bahwa deklarasi tersebut harus menjadi titik awal yang penting untuk menciptakan tatanan baru rekonsiliasi dan kerja sama di semenanjung.
Baca Juga: Mengenal Ciri Fisik Nabi Isa Alaihi Salam, Nabi yang Akan Membunuh Dajjal di Akhir Zaman
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Korea menandatangani perjanjian gencatan senjata pada 27 Juli 1953, yang berhasil menghentikan permusuhan, tetapi konflik itu tidak pernah secara resmi berakhir.
Tahun 2021 ini menandai 30 tahun sejak Korea Utara memutuskan untuk bergabung dengan PBB pada tahun 1991.
Moon tampaknya mencari dukungan dari komunitas internasional atas upayanya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di semenanjung.
Sebagai informasi, jabatan Moon Jae-in akan berakhir pada Mei 2022 mendatang.
Meski Moon memiliki iktikad yang baik untuk perdamaian di semenanjung, Korea Utara nampaknya tidak tertarik untuk berdialog bersama. ***