LINGKAR MADIUN - Partai Komunis yang merupakan partai politik terbesar kedua di Rusia turut serta ke dalam tim gabungan pencari fakta.
Hal ini terjadi setelah ditemukan beberapa kejanggalan dalam penyelengaraan pemilu di Rusia pada tahun 2021.
Sebelumnya, Partai Komunis Rusia memproyeksikan akan mendapatkan kursi yang tinggi, namun ternyata mereka justru tidak mendapatkan perolehan kursi secara signifikan.
Baca Juga: Tanda Seseorang Memiliki Titisan Dari Leluhur yang Pernah Jaya Menurut Primbon Jawa
Perwakilan Partai Komunis Gennady Zyuganov bersikeras bahwa pihak berwenang harus menanggapi laporan tentang 'sejumlah fakta yang benar-benar mengerikan' di sekitar pengisian surat suara.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari CGTN pada 20 September 2021, akibat kasus tersebut, Partai Komunis Rusia telah mengajukan izin untuk mengadakan protes pasca pemilihan minggu depan.
Meski Putin tetap populer, Partai Rusia Bersatu pimpinannya terancam kehilangan dukungan karena standar hidup yang menurun menyusul stagnasi ekonomi selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Bukan di Ring Tinju, Manny Pacquiao Akan Bertanding di Pemilihan Presiden Filipina 2022
Pertanyaan besar pada hari Minggu, 26 September 2021 adalah apakah Partai Rusia Bersatu akan mempertahankan mayoritas dua pertiga kursinya saat ini, yang memungkinkan mereka untuk mendorong perubahan legislatif tanpa perlawanan.