Tidak Hanya di China, Ternyata Tradisi Makan Anjing Juga Ada di Korea Selatan

12 Oktober 2021, 09:45 WIB
Tradisi makan anjing ternyata juga ada di Korea Selatan. /Pixabay/ Sonja-Kalee/

LINGKAR MADIUN - Di sebuah sudut kota Daegu terdapat anjing-anjing manis dan lucu yang berada di dalam kurungan.

Anjing-anjing itu akan dijual, dan dagingnya akan menjadi santapan bagi para pembelinya.

Penjualan dilakukan di pasar daging anjing Daegu Chilsung, yang merupakan satu-satunya pasar daging anjing yang tersisa di Korea Selatan.

Baca Juga: Luar Biasa! Buah Ini, Memiliki Kandungan Antioksidan yang Kuat, Menurunkan Penyakit Alzheimer Hingga 40 Persen 

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Arirang, dijelaskan bahwa pasar ini dibuka sejak awal 1950-an, dan masih mempertahankan budaya kuno Korea, yaitu memakan daging anjing.

"Saya lahir di pedesaan, dan saat itu jika seseorang berulang tahun ke-60, orang-orang akan merebus daging anjing dan berpesta," ungkap salah satu pedagang di Daegu Chilsung.

Tetapi, popularitas daging anjing yang semakin berkurang telah membuat sebagian besar restoran dan pasar daging anjing di negara tersebut tutup.

Baca Juga: Cukup 1 Rempah Ampuh Kontrol Gula Darah Kolesterol Jahat, Menekan Obesitas dan Singkirkan Dehidrasi 

14 toko daging anjing yang tersisa hanya menjual makanan seperti sup daging anjing, irisan daging, dan kaldu obat yang disaring dari daging anjing.

Popularitas daging anjing kemungkinan besar juga akan segera menghilang dalam sejarah, karena Presiden Korea Selatan Moon Jae-in baru-baru ini melarang peredaran daging anjing.

Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Partai Demokrat Korea, saat ditanya mengenai kebijakan Presiden Moon Jae-in guna mengatasi maraknya daging anjing.

Baca Juga: Jika Tubuh Alami Gejala Halus Ini Bisa Jadi Peringatan Kanker Ovarium yang Mematikan 

"Presiden Moon Jae-in telah mengatakan bahwa mungkin sudah waktunya untuk meninjau kembali pelarangan daging anjing," kata juru bicara tersebut.

Di sisi lain, para pedagang pasar Daegu Chilsung tampak gelisah, karena takut mata pencarian mereka akan hilang.

"Sebagian besar toko daging anjing ini telah buka selama beberapa dekade, dan beberapa di antaranya adalah bisnis keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi," ungkap seorang pedagang.

Baca Juga: Beruntung, Gejala Ini Bisa Memprediksi Penyakit Stroke 10 Tahun Lebih Awal Sebelum Menyerang Akut 

Menurut survei tahun 2020 lalu, hampir 84 persen responden mengatakan bahwa mereka tidak pernah makan daging anjing, dan tidak pernah berniat untuk memakannya.

Ketidaksukaan yang meningkat terhadap daging anjing kemungkinan berkaitan dengan meningkatnya jumlah hewan peliharaan dan perubahan cara pandang orang Korea Selatan terhadap hewan.

Sebelum tahun 80-an, anjing dianggap sebagai hewan ternak daripada hewan peliharaan.

Baca Juga: Cukup 1 Butir Biji Ini, Ampuh Redakan Maag Kronis, Sakit Lambung, Racun di Usus Hingga Nyeri Pinggang 

Namun sejak orang Korea Selatan mulai memelihara anjing sebagai hewan peliharaan di pertengahan tahun 90-an, perubahan cara pandang itu terjadi.

"Saya sangat menentang daging anjing. Anjing sangat dekat dengan kehidupan kita, jadi memakannya tidak benar secara moral," ungkap salah seorang pemuda di Daegu.

Para aktivis hewan mengatakan bahwa masalah ini tidak bisa menunggu sampai budaya mati, dan perlu ada tindakan sekarang.

Baca Juga: Padahal Rasanya Sedikit Pahit, Ternyata Hal Ini yang Menyebabkan Durian Musang King Termahal di Dunia 

Aktivis mengatakan bahwa Korea Selatan adalah satu-satunya negara di dunia yang mengorganisir peternakan anjing yang secara kolektif membantai ribuan anjing.

Mereka memperkirakan lebih dari satu juta anjing dibunuh dengan cara ini setiap tahun.

Sebuah preseden telah ditetapkan oleh Taiwan, yang melarang konsumsi daging anjing pada tahun 2017 di bawah Undang-Undang Perlindungan Hewan.

Baca Juga: Meski Gejala Telah Hilang, Virus Covid-19 Dapat Hidup Lama di Organ Tubuh Ini! Berpotensi Menularkan 

Hal tersebut membuat masyarakat Korea berpikir untuk melakukan tindakan yang sama, karena anjing bukanlah hewan yang lazim dikonsumsi manusia.

"Makan anjing di Taiwan itu juga budaya, di sana bisa dihilangkan, kenapa di sini tidak bisa?" ungkap salah satu aktivis di Korea Selatan. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler