Hari Kemenangan Rusia Semakin Dekat, Putin Justru Kebingungan Berspekulasi Terkait Hal Ini

7 Mei 2022, 17:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Russian Pool/Reuters TV via Reuters/

LINGKAR MADIUN - Invasi yang diluncurkan Rusia pada Ukraina sejak bulan Februari semakin memanas.

Bahkan konflik yang terjadi di antara kedua negara tersebut, masih jauh untuk mencapai kata negoisasi.

Saat ini pun beredar kabar terkait Rusia yang akan memperingati hari kemenangan jatuh pada 9 Mei nanti.

Parade Hari Kemenangan Rusia adalah acara tahunan di Lapangan Merah. Jatuh pada tanggal 9 Mei yang sebentar lagi akan digelar dalam rangka memperingati penyerahan Nazi dari Perang Dunia II dengan tontonan mewah yang dimaksudkan untuk memproyeksikan kekuatan.

Baca Juga: 5 Jajanan Khas Magetan Yang Dapar Dijadikan Oleh-Oleh Buat Arus Balik Mudik

Vladimir Putin yang dikelilingi oleh para loyalis, kemungkinan akan mempertahankan kekuasaannya, menurut Tracey German, seorang pakar konflik dan keamanan di King's College, London.

German mencatat bahwa ada perbedaan besar antara kemenangan militer dan politik.

Seseorang bisa menang di medan perang tetapi tidak secara politik. Dan menurutnya Rusia masih jauh dari kemenangan secara militer.

Baca Juga: Mengejutkan! Peluang Besar Menaklukkan Tiga Turnamen, Mourinho: Asalkan Tidak Dipecat

Untuk alasan itu, dia percaya, Rusia telah membuat keriuhan besar di dalam negeri tentang membebaskan Mariupol, pelabuhan strategis yang telah diratakan oleh pembantaian terburuk perang.

Alasan Putin untuk menyerang adalah untuk membebaskan Ukraina dari pemerintahan "genosida" dan mengembalikan mereka ke Rusia.

Hal tersebut secara pasti diharapkan Putin dalam mengendalikan pelabuhan strategis ini akan membatasi ekspor industri dan pertanian Ukraina, dan membantu Rusia menciptakan jembatan darat antara wilayah separatis dan Krimea.

Itu juga mencetak kemenangan propaganda. Dalih lain untuk perang adalah untuk "mende-Nazify" Ukraina, dan pertahanan kota telah memasukkan anggota batalyon sayap kanan Azov.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan dari Mantan Pemain Manchester United, Ibrahimovic:Tim Terbaik

Akan tetapi, hingga hari ini “pembebasan” dari apa?

Pemboman kota yang sampai hari ini masih melakukan perlawanan telah menghancurkan 90 persen bangunannya dan menewaskan 20.000 warga sipil Ukraina. Lebih dari tiga perempat dari 450.000 penduduk telah melarikan diri.

Mereka yang tetap berjuang untuk menemukan makanan, air, panas dan listrik.

Bahkan serangan baru Rusia telah berjalan sangat buruk sehingga Putin merasa sulit untuk berspekulasi tentang kemenangan.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler