LINGKAR MADIUN - Saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.
Bahkan, seorang diplomat senior AS mengatakan pada 3 Mei bahwa Rusia berencana untuk menguasai dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri, yaitu Donetsk dan Luhansk.
"Menurut laporan terbaru, kami percaya bahwa Moskow akan berusaha untuk menggabungkan 'Republik Rakyat Donetsk' yang diproklamirkan sendiri dan 'Republik Rakyat Lugansk' yang diproklamirkan sendiri ke dalam Rusia," kata Michael Carpenter, duta besar AS mengatakan di Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa.
Baca Juga: Im Soo Hyang, Sung Hoon, dan Shin Dong Wook Terlibat Cinta Segitiga Panas di Drama Woori The Virgin
"Laporan mengatakan bahwa Rusia berencana mengadakan referendum sekitar pertengahan Mei," katanya.
Selain itu, Carpenter mengatakan AS yakin Moskow juga mempertimbangkan rencana serupa di wilayah ketiga Kherson di mana pasukan Rusia baru-baru ini, mengkonsolidasikan kontrol dan memberlakukan penggunaan rubel.
"Kami pikir intelijen sangat bisa diandalkan," katanya.
Referendum palsu dan segala upaya untuk mengambil lebih banyak wilayah Ukraina tidak akan dianggap sah.