Kabar Mengejutkan! Rusia secara Tiba-tiba Mengadakan Referendum di Mariupol Ukraina

16 Mei 2022, 13:55 WIB
Potret Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Sputnik/Mikhail Metzel/via REUTERS

LINGKAR MADIUN - Invasi yang diluncurkan oleh negara Rusia pada Ukraina hingga saat ini belum menemui titik terang.

Bahkan telah banyak korban dan kerugian yang telah dialami oleh Ukraina, tak menjadikan Rusia berhenti menyerang beberapa wilayah Ukraina.

Negoisasi oleh kedua negara tersebut, juga belum ada kepastian.

Beredar kabar pejabat Ukraina mengatakan Moskow sedang bersiap untuk mengadakan referendum di Mariupol.

Petro Andryushchenko, penasihat walikota kota pelabuhan Mariupol, mengatakan bahwa pemungutan suara tentang masa depan kota itu sedang direncanakan.

Baca Juga: Waspada, Gaya Tidur Wanita yang Seperti Ini Ternyata Bisa Mengundang Jin Jatuh Cinta pada Anda!

Andryushchenko mengatakan, bahwa pengumuman referendum dapat dilakukan sedini mungkin pada 15 Mei, meskipun belum ada bukti pendirian tempat pemungutan suara.

"Kami mendapat informasi bahwa pihak berwenang Rusia sedang mempersiapkan referendum, bahkan mungkin akan digelar besok, tetapi kami belum tahu apa masalahnya," kata Andryushchenko.

“Meski begitu, kami melihat banyak integrasi Mariupol ke dalam sistem Rusia, sistem pendidikan, sistem perbankan," katanya.

Sebelumnya, Anatoly Bibilov, pemimpin republik Ossetia Selatan yang memproklamirkan diri wilayah yang memisahkan diri pro-Moskow di Georgia menandatangani dekrit untuk mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia pada 17 Juli.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Subang, Kejanggalan Ini Menjadi Bukti Kuat, Danu Terlibat?

“Ini adalah jalan dan aspirasi rakyat kami,” kata Bibilov.

“Republik Ossetia Selatan (yang memproklamirkan diri sendiri) akan menjadi bagian dari tanah air bersejarah Rusia," katanya.

Dalam perkembangan terpisah, pejabat Ukraina baru-baru ini mengumumkan beberapa kemenangan militer besar.

Walikota Kharkiv mengatakan bahwa pasukan Rusia telah ditarik dari kota terbesar kedua di Ukraina.

Sementara itu, Oleh Sinegubov, Gubernur provinsi Kharkiv Ukraina, pada 14 Mei mengumumkan bahwa angkatan bersenjata Ukraina melakukan serangan balik di daerah dekat kota Izium yang dikuasai Rusia.

Baca Juga: Kabar Gembira! Tim Malaysia U23 di Posisi Teratas, Setelah Bermain Imbang dengan Singapura

Sedangkan, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada 14 Mei bahwa mereka telah menghancurkan 543 posisi militer Ukraina pada malam sebelumnya.

“Sejak awal operasi militer khusus, pasukan Rusia telah menghilangkan: 165 pesawat, 125 helikopter, 864 drone, 304 sistem pertahanan anti-rudal, 3.067 tank dan kendaraan. Kendaraan lapis baja lainnya, 372 peluncur roket ganda, 1.514 artileri lapangan dan mortir. , serta 2.913 kendaraan otomatis khusus," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

Selain itu, Pasukan Rusia juga menguasai sebagian besar wilayah Donbas, termasuk Rubizhne, kota berpenduduk sekitar 55.000 sebelum pertempuran pecah.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler