Waspada Bencana Hidrometeorologi di Indonesia Akibat La Nina, Kekeringan Justru Intai Amerika

17 Oktober 2020, 10:13 WIB
ilustrasi bencana kekeringan /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Madiun- La Nina berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti anak perempuan. La Nina ditandai dengan adanya penurunan suhu perairan di bagian tengah dan timur ekuator Samudera Pasifik. Hal tersebut berdampak pada perubahan sirkulasi atmosfer seperti intensitas curah hujan di daerah tropis.

Fenomena La Nina terjadi setiap 3 hingga 7 tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 36 bulan.

Peristiwa La Nina diawali dengan penurunan suhu permukaan laut di bagian timur Samudera Pasifik. Adanya peningkatan kecepatan angin pasat timur yang menyebabkan massa air hangat yang terbawa ke arah bagian barat Samudera Pasifik menjadi lebih banyak.

Baca Juga: Jelang Pertandingan Chelsea vs Southampton: Konsistensi Chelsea Diuji Live Streaming Di Mola TV

Hal tersebut mengakibatkan massa air dingin di bagian timur Samudera Pasifik akan bergerak ke atas (upwelling). La Nina menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah barat Pasifik, Indonesia, Australia Utara dan Afrika yang berpotensi terhadap bencana meteorologi dan kekeringan di Amerika Serikat (AS).

Bulan lalu sepertiga wilayah AS dinyatakan dalam kekeringan sedang dengan lebih dari 93 persen meliputi Utah, Colorado, Nevada dan New Mexico.

Kawasan Amerika Tengah juga mengalami periode kekeringan, ditambah dengan suhu di atas rata-rata. Laporan National Weather Service, California Selatan juga tercatat mengalami musim panas terpanas.

Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa 5,4 Magnitudo, Tidak Berpotensi Tsunami

Sebagaimana diberitakan Galamedia News dalam artikel ' La Nina Intai Amerika, Dihantam Badai Terburuk dalam 160 Tahun Terakhir Trump Hadapi Bencana Baru' pada 14 Oktober 2020. Tim Monitor Kekeringan AS menunjukkan kekeringan di atas rata-rata melanda 11 negara bagian AS di barat.

Wilayahnya mencakup hampir 87 persen dari luas daratan dan lebih dari setengah California mengalami kekeringan. Hujan sangat dibutuhkan di sebagian besar The Golden State yang menghadapi bencana kebakaran terburuk yang pernah tercatat.

Sejauh ini api telah menghanguskan lebih dari 2,5 juta hektare lahan sejak pertama kali terpantau pada bulan Agustus. Musim dingin California yang biasanya ditandai hujan, ikut mengatasi embusan angin Santa Ana yang ikut menyebarkan api.

Baca Juga: Parah! Kasus Covid 19 Di Amerika Tembus 8 Juta Jiwa

Fenomena La Nina cenderung menyebabkan curah hujan yang lebih sedikit dan kondisi kering dapat meningkatkan level musim kebakaran hutan.

Perkiraan kekeringan BPK terbaru menunjukkan ada sedikit perluasan dari wilayah kekeringan untuk September-November. Pola khas La Nina selama musim dingin termasuk curah hujan di atas rata-rata dan suhu lebih dingin dari rata-rata di sepanjang utara AS.***(Mia Fahrani/Galamedia News)

 

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler