Ini Pidato Resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Singgung Jutaan Muslim Dunia

1 November 2020, 06:08 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /Instagram/@emmanuelmacron/

LINGKAR MADIUN - Pidato pandangan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai karikatur Nabi Muhammad dan kebebasan berekspresi menjadi sorotan masyarakat dunia.

Banyak pemimpin negara mayoritas yang menganggap pidato Macron menyinggung umat Islam. Sehingga Macron mendapat kecemaman dari dunia Islam.

Baca Juga: Presiden Emmanuel Macron Gelagapan, Dikecam Sebagai 'Setan Paris' hingga Boikot Produk Prancis

Baca Juga: Merasa Terancam Aktivis Ini Minta Suaka ke Turki di Tengah Konflik antara Presiden Macron-Erdogan

Bahkan aksi pemboikotan produk-produk Prancis tak terbendung di sejumlah negara Islam.

Bahkan gelombang kecaman itu dilontarkan oleh para tokoh muslim mulai dari mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Gelombang kecaman tersebut berawal dari pidato Macron pada 2 Oktober lalu. Saat itu, Macron menyatakan bahwa Islam adalah agama yang sedang dalam krisis.

Ia juga menekankan, pemerintahannya akan meluncurkan aturan lebih tegas untuk mencegah “separatisme” Islam, termasuk pengawasan masjid, ceramah, dan imam yang lebih ketat untuk mencapai pemahaman “Islam versi Prancis”.

Kecaman Macron dilatari dukungannya terhadap majalah Charlie Hebdo menerbitkan ulang karikatur yang melecehkan Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kekebasan berekspresi. Tak lama setelah pidato Macron, seorang guru yang menampilkan karikatur di sekolah saat menjelaskan tentang kebebasan berekspresi dipenggal. 

Berikut pidato lengkap Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 2 Oktober 2020 lalu untuk memperingati penyerangan terhadap  kantor pusat majalah satir Prancis Charlie Hebdo pada 7 Januari 2015 lalu yang menewaskan 12 orang dan 10 orang terluka:

Para hadirin Para Menteri; anggota parlemen; Pak Walikota, François, terima kasih banyak; Bapak Presiden Komite Departemen; Bapak Presiden Komunitas Perkotaan; Pak Prefek; Bapak Presiden Pengadilan Banding; Pak Penuntut Umum Negara; Ibu Chief Education Officer; hadirin sekalian dari semua pangkat dan posisi.

Terima kasih, Pak Walikota, karena telah menyambut kami di Les Mureaux. Bukan kebetulan jika hari ini sebuah diskusi diadakan di kota Anda, departemen Anda, tentang masalah yang begitu penting bagi Republik kita.

Di tempat Anda ini adalah tempat di mana pertarungan Republikan dilancarkan dan Anda tahu cara mengusahakannya, kota yang punya solusi, seperti yang sering Anda katakan, dan departemen yang  selalu mampu mengatasi masalah, melalui pendidikan, pelatihan, dan bekerja, untuk menghadapi tantangan ini.

Tujuan dari pertemuan kita hari ini ada dua: pertama, untuk mendefinisikan masalah apa yang sebenarnya kita hadapi, tanpa subjek yang tabu (separatisme Islam, red) tetapi juga tanpa simplistik. Apa yang terjadi hari ini, dalam masyarakat kita, yang membahayakan Republik kita, menantang kemampuan kita untuk hidup bersama?

Dan pemabahasan kedua untuk berbagi dengan Anda mengenai keputusan yang diambil sebagai hasilnya (maksudnya gagasan mengenai RUU separatisme Islam, red), yang merupakan buah dari hampir tiga tahun kerja metodis dan yang telah kami selesaikan dengan Pemerintah selama beberapa minggu terakhir.

Masalahnya bukanlah laïcité (sekularisme). Seperti yang saya katakan dalam beberapa kesempatan, laïcité di Republik Perancis berarti kebebasan untuk percaya atau tidak terhadap agama, kemungkinan menjalankan agama tetap dilindungi selama hukum dan ketertiban terjamin. Laïcité berarti kenetralan Negara; sama sekali tidak berarti penghapusan agama dari masyarakat. Prancis yang bersatu diperkuat oleh laïcité.

Jika spiritualitas adalah masalah individu, laïcité menyangkut kita semua. Dan kaum Republikan sejati tidak boleh memberi jalan kepada mereka yang, atas nama prinsip laïcité, mencoba memicu perpecahan dan konfrontasi atas dasar banyak masalah berbeda yang seringkali menjadi bagian utama dari diskusi kita, meskipun bukan bagian dari masalah utama.

Kami punya aturan tentang masalah ini; kita harus menegakkannya dengan tegas dan adil, di mana saja, tanpa kompromi. Demikian juga jangan jatuh ke dalam perangkap isu-isu yang saling bertentangan, yang dibuat oleh para polemik dan ekstremis, yang terdiri dari mereka yang seolah-olah mencela semua Muslim tanpa memberikan garis pembeda yang tegas.

Jebakan itulah yang dipakai musuh Republik; dengan menegaskan itu, membuat semua penganut agama Islam menjadi sekutu obyektif karena mereka dianggap sebagai korban dari sistem yang terorganisir dengan baik. Terlalu sederhana.

Yang harus kita atasi adalah separatisme Islam. Sebuah proyek 'politik agama' yang sadar, berteori, menyimpang dari nilai-nilai Republik, yang sering tercermin dengan pembentukan masyarakat tandingan seperti yang ditunjukkan oleh anak-anak yang dikeluarkan dari sekolah, pengembangan kegiatan olahraga dan kajian budaya komunitas yang terpisah dari pendidikan berfungsi sebagai dalih untuk mengajarkan prinsip-prinsip yang tidak sesuai dengan hukum Republik. Ini adalah indoktrinasi dan, melalui ini, negasi atau berlawanan dengan prinsip-prinsip kita anut yaitu kesetaraan dan martabat manusia.

Masalahnya adalah ideologi ini, yang mengklaim bahwa hukumnya sendiri (hukum Islam, red) lebih tinggi daripada hukum Republik. Dan seperti yang sering saya katakan, saya tidak meminta warga negara kita untuk percaya atau tidak percaya, atau percaya sedikit atau secukupnya saja, itu bukan urusan Republik.

Saya meminta setiap warga negara, dari semua yang percaya agama dan yang tidak percaya dengan agama, untuk mematuhi dengan sepenuh hati semua hukum Republik.

Sementara dalam Islamisme radikal ini karena ini adalah inti dari masalah, mari kita bicaraka untuk disampaikan bagaimana cara sistematis untuk mengatur hal-hal yang melanggar hukum Republik seperti membuat tatanan yang berbeda dengan Republik, menetapkan nilai-nilai lain, mengembangkan cara lain untuk mengorganisir masyarakat yang awalnya separatis, tetapi tujuan akhirnya adalah untuk mengambil alih sepenuhnya.

Islam radikal ini secara bertahap menyulut penolakan terhadap kebebasan berekspresi, kebebasan hati nurani dan hak untuk menghujat atau membuat satir, dan itu membuat dalam diri kita menjadi radikal secara diam-diam.

Hampir 170 orang, untuk dijadikan contoh, sedang dipantau di sini, di (departemen Perancis) Yvelines, karena terindikasi masuk dalam organisasi radikalisasi kekerasan. Kadang-kadang ini berlaku sampai berjihad.

Kami tahu bahwa 170 anak muda di departemen ini berangkat ke Suriah, dan seringkali mereka tersesat di jalan ini, bahkan benar-benar mengambil tindakan dan mencoba menyebabkan pertumpahan darah atau terkadang lebih buruk dari itu. Jalan jihad ini juga yang kita lihat lagi Jumat lalu, di dekat tempat Charlie Hebdo.

Dalam hal ini, ketika saya berbicara tentang semua itu, saya jelas tidak melupakan momen di mana saya berbicara.

Mengingat waktu persidangan untuk serangan Januari 2015 yang lalu, pikiran dan hati saya sepenuhnya bersimpati terhadap saudara yang ditinggalkan, dan luka keluarga korban, dan teman dekat yang hidup dalam horor di bulan Januari 2015.

Dan saya juga ingin, di sini, karena saya tidak melupakan tempatnya, untuk memberi penghormatan kepada semua korban terorisme dan terutama Komandan Polisi Jean-Baptiste Salvaing dan rekannya Jessica Schneider, yang kenangannya masih sangat hidup di Les Mureaux.

Tetapi dengan mengatakan semua itu, dalam mengingat setiap tahap ini, seolah-olah - dan tidak ada jalan yang jelas atau keniscayaan tentang apa pun, saya ingin tidak ada kebingungan atau penggabungan apa pun.

Tidak semua dari realitas ini harus disatukan. Tetapi kita harus menyadari bahwa Islamisme radikal mengarah pada penolakan terhadap undang-undang Republik, meremehkan kekerasan dan bagi beberapa warga negara kita, anak-anak kita, memilih yang terburuk atau percaya yang terburuk telah menjadi wajar, dan begitu juga dengan kebebasan untu menciptakan karya.

Orang-orang terorisme Islam telah melakukan pelanggaran politik sekaligus juga pelanggaran kekerasan. Tantangan kita hari ini adalah melawan pelecehan yang dilakukan oleh sebagian orang atas nama agama, dengan memastikan bahwa mereka yang ingin percaya pada Islam tidak menjadi sasaran dan menjadi warga negara Republik kita dalam arti penuh.

Kami pada dasarnya telah dibebani dengan situasi ini selama bertahun-tahun.

Jika Anda ingin menceritakan hal-hal sebagaimana adanya dan percaya bahwa jutaan warga negara kami tinggal di Republik sebagai warga negara penuh dan percaya pada Islam, Anda akan diberi tah:

“Anda naif, Anda menutupi mereka, Anda tidak menghadapi masalah sepenuhnya. Jika kita ingin mengatasi pelanggaran yang saya bicarakan, termasuk dalam bentuknya yang paling radikal, kita jatuh ke dalam perangkap menstigmatisasi seluruh agama."

Jadi seperti yang baru saja saya petakan. Mari kita pisahkan masalah - Islamisme radikal - waspadalah bahwa setiap tahapan ini dapat secara otomatis mendukung yang lain, dan oleh karena itu jangan menyerah pada pendekatan atau sinisme yang sederhana, mengatakan hal-hal sebagaimana adanya dan juga mengakui bahwa kita melawan sebuah tantangan yang telah terbentuk selama beberapa dekade di negara kita dan bahwa kita tidak akan mengalahkannya dalam satu hari.

Tapi bersama-sama, dalam semangat republik yang baru, kita harus menentang mereka yang ingin memecah belah kita.

Ada banyak tulisan, deskripsi, dan analisis yang sangat mendalam tentang apa yang dialami negara kita dalam hal ini. Saya akan cukup rendah hati untuk tidak mengklaim sebagai seorang ahli, tetapi dalam beberapa kata saya akan menyampaikan untuk berbagi hal-hal yang saya ketahui.

Islam adalah agama yang saat ini sedang mengalami krisis di seluruh dunia. Kami tidak hanya melihatnya di negara kami, ini adalah krisis mendalam yang terkait dengan ketegangan antara bentuk-bentuk fundamentalisme, khususnya proyek-proyek keagamaan dan politik yang, seperti yang kami lihat di setiap wilayah di dunia, mengarah pada pengerasan yang sangat kuat, termasuk di negara-negara dimana Islam menjadi agama mayoritas. Lihatlah teman kita Tunisia, untuk mengambil satu contoh saja.

Tiga puluh tahun yang lalu, situasinya sangat berbeda dengan saat ini, dalam cara agama diterapkan, cara agama dihayati, dan ketegangan yang kita alami yang hadir dalam masyarakat kita, yang tidak diragukan lagi merupakan salah satu yang paling intelektual dan berkembang di wilayah ini.

Di mana-mana ada krisis Islam, yang terinfeksi oleh manifestasi radikal ini, dorongan radikal ini dan keinginan untuk menciptakan kembali jihad, yang berarti penghancuran Yang Lain. Proyek untuk Kekhalifahan teritorial yang kami lawan di Levant, yang kami perjuangkan di Sahel, dan di mana-mana bentuknya yang paling radikal, kurang lebih berbahaya. Krisis ini juga mempengaruhi kita secara definisi.

Selain itu, pengaruh eksternal dan organisasi sistematis oleh kekuatan politik dan organisasi swasta telah mendorong bentuk-bentuk paling radikal ini. Harus dikatakan bahwa kita telah membiarkannya terjadi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Wahhabisme, Salafisme, Ikhwanul Muslimin - banyak dari manifestasi ini juga, pada awalnya, sebagai organisasi damai bagi sebagian orang. Wacana mereka secara bertahap memburuk.

Mereka sendiri telah menjadi radikal. Mereka telah mempromosikan pesan pemisahan, proyek politik, radikalisme dalam mengingkari kesetaraan gender, misalnya, dan melalui pendanaan eksternal, melalui indoktrinasi dari luar, mereka telah mencapai jantung negara kita.

Realitas ini mempengaruhi kita, menyerang kita. Itu tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Itu perlu diberi ditandai di sini.

Ditambahkan ke sini adalah tempat berkembang biak di mana semua yang baru saja saya jelaskan telah tumbuh. Kami sendiri telah membangun separatisme kami sendiri.

Ini adalah separatisme lingkungan kita, ghettoisasi itulah yang dibiarkan oleh Republik kita - awalnya dengan niat terbaik di dunia; dengan kata lain, kami memiliki kebijakan, terkadang disebut kebijakan penyelesaian, tetapi kami telah menciptakan konsentrasi kemiskinan dan kesulitan yang parah, dan kami sangat menyadari hal ini. Kami sering berkumpul bersama orang berdasarkan asal mereka, latar belakang sosial mereka.

Kami telah memusatkan kesulitan pendidikan dan ekonomi di distrik tertentu di Republik. Terlepas dari upaya perwakilan terpilih, para prefek Republik, yang komitmennya saya berikan penghormatan, kami belum dapat - justru karena ini - untuk membangun kembali integrasi yang memadai, dan yang terpenting, kami belum mampu mengikuti fenomena ini dalam hal mobilitas pendidikan dan sosial.

Dengan cara ini kita telah menciptakan lingkungan di mana janji Republik tidak lagi ditepati, dan oleh karena itu di mana ada ketertarikan pada pesan-pesan itu, konfigurasi paling radikal itu, yang merupakan sumber harapan, mari kita cari solusi yang jelas untuk mendidik anak-anak, mempelajari bahasa asal, merawat orang tua, menyediakan layanan dan memungkinkan olahraga.

Pada dasarnya apa yang tidak lagi disediakan oleh negara, karena diliputi oleh kesulitan, karena kadang-kadang mundur dalam hal pelayanan publik - organisasi-organisasi yang mempromosikan Islam radikal ini secara sistematis mengambil alih apa yang tidak disediakan negara.

Jadi mereka membangun proyek mereka - sekali lagi secara sistematis - atas dasar penarikan pemerintah dan terkadang kepengecutan kami. Itulah mengapa kelemahan kebijakan integrasi kami, perjuangan kami melawan diskriminasi, rasisme dan anti-Semitisme - yang masing-masing memberi makan yang lain - juga secara bertahap mendorong perkembangan ini.

Ditambahkan ke semua ini adalah fakta bahwa kita adalah negara dengan masa lalu kolonial dan trauma yang masih belum diselesaikan, dengan fakta yang mendukung jiwa kolektif kita, proyek kita, cara kita memandang diri kita sendiri.

Perang Aljazair adalah bagian dari ini, dan pada dasarnya seluruh periode sejarah kita ini sedang diputar ulang, seolah-olah, karena kita sendiri tidak pernah membongkar semuanya. Jadi kita melihat anak-anak Republik, kadang-kadang dari tempat lain, anak atau cucu dari warga negara imigran saat ini yang berasal dari Maghreb dan sub-Sahara Afrika, meninjau kembali identitas mereka melalui wacana pasca-kolonial atau anti-kolonial.

Kami melihat anak-anak di Republik yang tidak pernah mengalami penjajahan, yang orang tuanya berada di negara ini dan yang kakek neneknya telah lama tinggal di sini, tetapi mereka jatuh lagi dengan disengaja  dalam perangkap beberapa orang lain yang menggunakan wacana ini, bentuk kebencian terhadap diri sendiri yang menurut mereka harus dipelihara, tetapi juga tabu yang kita sendiri pertahankan yang membuat asal-usulnya mencerminkan sejarah kita dan juga menyulut separatisme ini.

Saya secara sistematis membedakan masing-masing elemen ini, tetapi semuanya menyatu dengan realitas kehidupan kita. Mereka semua berbaur dan saling memberi keterkaitan satu sama lain.

Dan proyek politik, ngomong-ngomong - itulah mengapa saya menyebutnya separatisme Islam, karena kadang-kadang bahkan menyimpang dari agama yang ketat ke dalam proyek yang dirancang khusus - ini mencampurkan semua kenyataan ini, tetapi mereka ada di sana.

Jadi kita harus dengan sangat tegas menghadapi manifestasi yang tidak dapat diterima dan radikal hari ini, dalam jangka pendek. Kita harus merebut kembali semua yang telah dibiarkan oleh Republik, yang telah membuat beberapa anak muda kita atau warga kita tertarik pada Islam radikal ini.

Dan kita juga harus melihat kembali trauma dan kekurangan kita sendiri untuk membuka lembaran ini, sebagaimana adanya.

Dan saya mengatakan ini karena kita harus menyatukan semuanya: jika bahasa kita terlalu reduktif, kita akan mengirimkan pesan sederhana kepada semua anak muda di lingkungan sekitar:

“Kami tidak mencintaimu dan mengharapkanmu (separatisme, red). Anda tidak memiliki tempat di Republik,” Jika pesan kita naif, kita juga akan membiarkan seluruh bagian Republik kita lolos dan berkata, “Mereka tidak tahu bagaimana saya mengatasi masalah hidup  sehari-hari. Saya mengalami konsekuensinya: Saya melihat sekolah tutup di sebelah rumah saya, praktek, amal, pemazmur."

Kita harus menangani keduanya pada saat yang sama dengan membongkar setiap poin yang baru saja saya sebutkan. Tindakan itu dimulai hari ini, kita semua harus melakukannya bersama-sama dan itu akan memakan waktu bertahun-tahun.

Mengenai masalah ini, kami telah bertindak di lapangan dengan sangat kuat dan tegas sejak hari pertama; pejabat kami bekerja keras. Saya tidak akan mengulangi di sini semua yang telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir dalam perang melawan terorisme, tetapi banyak yang telah dilakukan oleh dinas intelijen, pasukan keamanan domestik, dan hakim kita.

Undang-undang disahkan pada awal masa jabatan lima tahun, cara baru untuk mengatur berbagai hal, badan intelijen yang terkoordinasi dengan lebih baik, kantor kejaksaan khusus dibuat, sumber daya diberikan, 32 serangan gagal.

Tetapi banyak hal juga berubah seiring dengan perubahan yang baru saja saya sebutkan. Kami sebelumnya menghadapi terorisme impor. Kami sekarang memiliki apa yang dikenal sebagai terorisme yang tumbuh di dalam negeri, yang telah menjadi hibrida dalam bentuk dan terkait, untuk beberapa, ekses yang berasal dari Islam radikal,dan bagi orang lain untuk psikiatri dan radikalisasi politik-agama, dengan individu yang kita kenal terkadang sangat terisolasi, yang dapat diradikalisasi dalam beberapa jam.

Jadi kita harus melanjutkan dengan tegas dan kuat. Itulah misi, komitmen Menteri Dalam Negeri dan, di sampingnya, semua pegawai negeri yang bekerja dengannya; itu juga misi Menteri Kehakiman: untuk terus menggagalkan (serangan), membuat kemajuan dan memenangkan kepercayaan rakyat.

Sejak 2017, kami juga telah meningkatkan perjuangan melawan radikalisasi, sekali lagi melalui tindakan yang jelas, tepat, dan tegas.

Pada akhir tahun 2017, rencana kontra-radikalisasi yang melibatkan semua dinas Negara dikerahkan di 15 lingkungan, secara diam-diam dan sangat rahasia, untuk mendapatkan pendekatan paling efektif yang melibatkan kerja sama oleh semua dinas Negara, hakim di lapangan, dan dinas intelijen; 212 bar, 15 tempat ibadah, empat sekolah, 13 lembaga amal dan budaya ditutup, ratusan pemeriksaan dilakukan dan jutaan euro disita di distrik-distrik tersebut.

Hasil yang diperoleh mendorong kami untuk memperluas pendekatan ini secara nasional. Kami memiliki hasil; pendekatan tersebut telah membuktikan keefektifannya. Kami sedang mengembangkannya dan sekarang melakukannya di seluruh Prancis. Di setiap departemen,sel untuk memerangi Islamisme dan komunitas yang menarik diri telah didirikan musim dingin lalu.

Mereka telah memungkinkan kami untuk melarang konferensi yang diselenggarakan oleh gerakan Islam radikal, secara finansial mengekang amal yang mendistorsi alasannya untuk mempromosikan Islam politik, dan di tempat lain menutup sekolah klandestin di mana gadis-gadis berusia tujuh tahun mengenakan cadar, dll. dll. Secara total, sejak 1 Januari 2020, 400 pemeriksaan telah dilakukan dan 93 penutupan telah dipesan.

Tindakannya ada, saya bertanggung jawab atas mereka dan begitu pula Pemerintah; sering kali lebih berharga daripada kata-kata. Kami akan terus membuat kemajuan dalam hal ini.

Dan saya ingin menekankan betapa erat hubungannya pekerjaan ini dengan pekerjaan Pemerintah dalam memerangi narkoba dan geng-geng terorganisir, karena sangat sering jaringan Islam radikal ini diatur secara finansial sehubungan dengan narkoba, dalam kaitannya dengan ekonomi yang menjadi bahan bakar mereka.

Semuanya berjalan seiring, dan kami akan terus menerapkan rencana yang terkoordinasi dan tegas ini. Kami tidak pernah menolak untuk menghadapi kenyataan atau bersikap naif. Tindakan-tindakan ini tidak pernah dilakukan dengan semangat sistematis dan pendekatan seperti itu. Jadi hari ini kita tidak hanya harus melanjutkannya tetapi memperluasnya.

Tanggapan kita harus lebih luas, kuat, dan mengatasi masalah konkret yang diamati di lapangan. Dan tanggapannya harus melibatkan tindakan ketertiban umum; itu juga harus melibatkan langkah-langkah keterlibatan kembali oleh Republik, dan pada dasarnya strategi komprehensif yang ingin saya tetapkan di sini dan, bagi saya, didasarkan pada lima pilar utama.

Ini adalah mobilisasi seluruh bangsa, kebangkitan republik yang sedang saya bicarakan. Dan apa yang telah kita rancang, persiapkan, kembangkan dengan cara ini adalah hasil pengamatan di lapangan oleh pegawai negeri kita, tetapi juga perwakilan terpilih dan organisasi sukarela, karena kita semua harus membangunnya bersama.

Inti dari strategi ini adalah upaya aktif oleh banyak pemain dan pemberdayaan beberapa; juga akan ada tagihan. Pada tanggal 9 Desember, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Delegasi akan mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Menteri yang, 115 tahun setelah adopsi terakhir undang-undang 1905, akan bertujuan untuk memperkuat laïcité dan mengkonsolidasikan prinsip-prinsip republik

Semua menteri yang hadir di sini telah memberikan kontribusi yang besar untuk teks ini, dan saya berterima kasih kepada mereka;mereka akan terus menyempurnakannya di hari-hari dan minggu-minggu mendatang saat konsultasi berlangsung, dan mereka harus memimpin debat parlemen bersama Menteri dan Delegasi Menteri.

Aspek pertama dari kebangkitan ini, patriotisme republik dalam konteks ini yang saya serukan, pertama-tama adalah seperangkat tindakan tentang ketertiban umum dan ketidakberpihakan sektor publik yang merupakan tanggapan yang kuat dan segera terhadap situasi yang telah diidentifikasi dan yang bertentangan dengan situasi kita.

Pejabat terpilih, terkadang menghadapi tekanan dari kelompok atau komunitas, mungkin telah mempertimbangkan dan mungkin mempertimbangkan untuk memberlakukan menu yang mengakomodasi batasan agama di kafetaria. Ada contoh seperti itu di departemen termasuk Seine-Saint-Denis, serta di Normandia.

Pejabat terpilih lainnya mengecualikan atau berencana untuk mengecualikan pria atau wanita selama waktu-waktu tertentu di kolam renang. Ini adalah contoh kasus di kotamadya tidak jauh dari sini, di mana perempuan meminta waktu masuk yang berbeda dengan laki-laki. Setelah hukum disahkan,prefek akan dapat menangguhkan perjanjian kota yang berkaitan dengan situasi ini, mengutip kegagalan Partai Republik ini.

an jika keputusannya tidak dilaksanakan, itu harus mengesampingkan otoritas lokal dengan persetujuan hakim. Tindakan ini ditujukan untuk mempertahankan ketidakberpihakan sektor publik, dan pemeliharaan ketertiban umum. Dan dalam situasi tertentu, itu juga akan membantu melindungi pejabat terpilih kita dalam menghadapi tekanan seperti itu - karena saya tidak meremehkan tekanan yang dihadapi beberapa dari mereka di lapangan.

Sehubungan dengan banyak masalah di bidang medis dan perencanaan kota, keputusan konkret akan didorong oleh undang-undang ini yang juga akan berkaitan dengan situasi yang bertentangan dengan ketertiban umum, dengan kesetaraan gender dan yang harus diselesaikan dengan rasa tenang, rasa hormat dan pragmatisme.

Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan jumlah penyimpangan dalam banyak layanan publik yang disediakan oleh subkontraktor, terutama di sektor angkutan umum.

Hal-hal tersebut tidak pantas dan sering kali menimbulkan rasa tidak berdaya karena dianggap melanggar hukum.

Para pengawas yang menolak untuk mengizinkan perempuan naik bus karena apa yang mereka kenakan - harus sangat jelas, karena mereka tidak mengenakan apa yang mereka anggap pantas; panggilan bagi karyawan untuk memakai simbol yang mencolok, diakui oleh mitra swasta tetapi untuk karyawan yang memberikan layanan atas nama kotamadya, departemen atau negara bagian, yang karenanya memakai simbol-simbol ini saat menjalankan pekerjaan mereka.

Fenomena radikalisasi paksa sedang berkembang - selama beberapa bulan terakhir kami harus memantau lebih dari 80 orang yang bekerja di layanan Bandara Roissy Charles de Gaulle lebih dekat.

Semua contoh ini menunjukkan bahwa di tempat-tempat di mana ketidakberpihakan sektor publik jelas dan ditetapkan ketika berada di tangan pegawai negeri, di tempat-tempat terkendali, serangkaian penyimpangan berkembang ketika layanan publik dialihdayakan.

Undang-undang ini akan memungkinkan, dengan cara yang sangat praktis, untuk memastikan bahwa tugas ketidakberpihakan akan berlaku bagi pejabat publik dalam kerangka kegiatan mereka.

Akan tetapi, hal itu akan diperluas ke karyawan subkontraktor, yang jelas belum terjadi hingga saat ini. Dalam setiap situasi yang tidak dapat diterima yang saya sebutkan, ini akan memungkinkan kita untuk menanggapi dengan cara yang jelas dan tegas, untuk menghindari penyimpangan ini, dan terkadang, tekanan yang tidak dapat diterima.

Kami harus menangani semua perkembangan yang tidak sejalan dengan prinsip kami dan kami akan melakukannya dengan tegas dan berkomitmen. Pantau, tuntut, hukum.Tapi itu belum cukup.

Kita harus memerangi Islamisme radikal, yang dicap sebagai sumber glorifikasi, dengan patriotisme Republik yang tidak tahu malu dan melangkah lebih jauh.

Area fokus kedua berkaitan dengan asosiasi. Asosiasi kami adalah pilar dari pakta republik kami; menteri pendidikan nasional, pemuda dan olah raga tahu betapa pentingnya mereka, dan saya pikir semua pejabat terpilih di sini, dan prefek, tahu itu juga. Asosiasi kami adalah aktor, perantara, dan sepanjang sejarah kami mereka telah membantu membentuk gaya hidup berdasarkan nilai-nilai bersama, di luar struktur dan ritual republik kami, jadwal sekolah, dan kegiatan terjadwal.

Oleh karena itu sangat logis bahwa mereka yang mendukung rencana untuk mempromosikan separatisme Islam ini telah melibatkan sektor sukarela karena mereka telah mengidentifikasinya sebagai cara atau tempat paling efektif untuk menyebarkan gagasan mereka.

Mereka menyediakan layanan yang tidak lagi disediakan oleh asosiasi sekuler atau asosiasi lain yang mematuhi hukum Republik, dan Republik sendiri terkadang tidak lagi menyediakan, dan dengan cara ini, secara diam-diam, atau dengan cara yang sangat tegas, menyebarkan pesan-pesan Islam radikal.

Apa yang kami lihat bersama Anda, dengan media, prefek, dengan akademisi yang menangani masalah ini, adalah banyak asosiasi yang menyediakan kegiatan olahraga, budaya, seni, bahasa, dan lainnya, yang ada untuk mendukung yang paling rentan atau untuk menyediakan makanan. bantuan, benar-benar terlibat dalam strategi indoktrinasi yang diterima.

Asosiasi harus mempersatukan bangsa, bukan membaginya - dan kami tidak akan memberikan dasar apapun sehubungan dengan prinsip ini, yang merupakan inti dari kebebasan yang terkait dengan perlindungan perkumpulan di negara kami dan status khusus yang mereka nikmati di Republik.

Hingga saat ini, terdapat alasan yang terbatas untuk membubarkan asosiasi di Dewan Menteri: terbatas pada tindakan terorisme, rasisme, dan anti-Semitisme. Mereka akan diperluas untuk mencakup alasan lain, termasuk pelanggaran martabat manusia dan tekanan psikologis atau fisik.

Kita harus mengikuti semuanya. Oleh karena itu, kami akan meningkatkan kontrol, mengesahkan prinsip-prinsip yang memungkinkan untuk membubarkan asosiasi dan memastikan bahwa berdasarkan prinsip republik kami, dan tanpa menunggu yang terburuk terjadi, kami dapat membubarkan asosiasi yang diketahui menyampaikan pesan-pesan ini, untuk melanggar hukum dan prinsip kami.

Sebelum pembubaran, kisa siapkan dana. Setiap asosiasi yang ingin menerima hibah dari pemerintah atau otoritas lokal, harus menandatangani kontrak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai republik dan persyaratan minimum untuk hidup dalam masyarakat, mengutip Dewan Konstitusi.

Jika kontrak dibatalkan, mereka yang bertanggung jawab atas kontrak harus mengganti dana karena uang tersebut tidak boleh digunakan untuk mendanai separatis; itu jelas. Banyak pemangku kepentingan mulai bergerak ke arah ini dan di departemen Anda, saya tahu bahwa banyak pejabat terpilih mulai mendapatkan asosiasi olahraga untuk menandatangani kontrak laïcité (sekularisme) ini.

Kami akan mengusulkan kontrak bersama yang ditingkatkan ini kepada semua otoritas lokal sebagai model yang akan kami gunakan, dan kami telah mulai melakukannya. Menteri telah melakukannya untuk semua asosiasi yang dicakup oleh Kementerian Perumahan dan kami meluncurkannya untuk semua asosiasi yang dicakup oleh Kementerian Olahraga karena itu penting.

Namun kami ingin pemerintah dan otoritas lokal di mana pun memiliki jenis kontrak dan persyaratan yang sama dan aturan yang sama dalam hal kepatuhan terhadap persyaratan pendanaan - dengan kontrol yang diizinkan atas dasar ini dan karenanya pemantauan keuangan dan kewajiban pembayaran kembali, seperti yang saya sebutkan.

Saya tahu bahwa banyak pejabat terpilih mulai mendapatkan asosiasi olahraga untuk menandatangani kontrak laïcité [(ekularisme) ini. Kami akan mengusulkan kontrak bersama yang ditingkatkan ini kepada semua otoritas lokal sebagai model yang akan kami gunakan, dan kami telah mulai melakukannya.

Menteri telah melakukannya untuk semua asosiasi yang tercakup oleh Kementerian Perumahan dan kami meluncurkannya untuk semua asosiasi yang dicakup oleh Kementerian Olahraga karena ini penting.

Namun kami ingin pemerintah dan otoritas lokal di mana pun memiliki jenis kontrak dan persyaratan yang sama dan aturan yang sama dalam hal kepatuhan terhadap persyaratan pendanaan - dengan kontrol yang diizinkan atas dasar ini dan karenanya pemantauan keuangan dan kewajiban pembayaran kembali, seperti yang saya sebutkan.

Secara keseluruhan, sehubungan dengan asosiasi kami, undang-undang yang diusulkan ini akan memungkinkan untuk memperkuat langkah-langkah pengendalian, menghormati nilai-nilai republik kami, memberlakukan kendala tambahan dalam hal mengklarifikasi penghormatan terhadap prinsip-prinsip kami yang berkaitan dengan pendanaan dan akan memungkinkan untuk membubarkan asosiasi, jika pelanggaran prinsip-prinsip yang saya sebutkan diidentifikasi.

Itu penting; kami melakukannya sambil menghormati kebebasan berserikat: dan saya ingin berterima kasih kepada menteri kehakiman dan menteri dalam negeri atas kerja cermat mereka dalam hal ini. Tetapi saya juga percaya bahwa tindakan ini akan memungkinkan kita untuk menutup entitas yang tidak dapat diterima dengan cara yang lebih efektif dan meningkatkan tekanan pada asosiasi yang menyimpang dari apa yang dapat diterima.

Area fokus ketiga dari strategi kami adalah sekolah. Mereka sangat penting, dan seperti yang Anda lihat, saya bergerak ke aspek yang lebih intim dari kehidupan republik kita. Sekolah adalah wadah republik kami. Mereka sepenuhnya melindungi anak-anak kita di hadapan semua simbol agama, agama.

Mereka adalah inti dari gagasan laïcité (sekularisme), dan di mana kita membentuk hati nurani sehingga anak-anak menjadi warga negara yang bebas dan rasional yang dapat memilih nasib mereka sendiri. Oleh karena itu, sekolah merupakan harta kolektif. Mereka memungkinkan untuk membangun Republik yang kita bagi.

Tapi di sini juga kami telah melihat pergeseran dan pengelakan, dan kami memiliki pekerjaan yang cocok untuk kami. Saat ini lebih dari 50.000 anak disekolahkan di rumah, dan setiap tahun jumlahnya bertambah besar. Setiap minggu, kepala sekolah menemukan kasus anak yang benar-benar berada di luar sistem.

Setiap bulan, prefek menutup sekolah - atau yang disebut sekolah, karena tidak dinyatakan demikian, ilegal, dan sering dikelola oleh ekstremis agama. Di seluruh negeri kami, orang tua mendekati kepala sekolah, berkata, “Tidak ada lagi kelas musik atau dia tidak akan kembali. Tidak ada lagi berenang dengan anak-anak lain atau dia tidak akan kembali. ” Sesederhana itu.

Kemudian diberikan sertifikat untuk alergi klorin, kemudian ada yang berulang kali absen, dan akhirnya anak tersebut dikeluarkan dari sekolah.“Kami akan mendaftarkannya di Pusat Pendidikan Jarak Jauh Nasional (CNED),” kami mendengar. “Ini akan berhasil dengan sangat baik. Lebih mudah bagi kami. ” Anak-anak ini tidak pergi ke CNED.

Terkadang mereka tidak menerima pendidikan sama sekali. Atau mereka pergi ke tempat-tempat yang sama sekali tidak disebutkan. Minggu lalu, kami mengidentifikasi satu sama lain di Seine-Saint-Denis. Bangunan yang sangat sederhana, dinding praktis tanpa jendela. Anak-anak tiba pukul 8 pagi dan berangkat pukul 3, mereka disambut oleh wanita yang mengenakan niqab.

Ketika Anda bertanya kepada mereka, Anda menemukan bahwa pendidikan mereka terdiri dari doa dan kelas-kelas tertentu. Itu fakta. Kita harus melihatnya dan menyebutnya apa adanya.Minggu lalu, kami mengidentifikasi satu sama lain di Seine-Saint-Denis.

Mengingat semua kecenderungan yang menghalangi ribuan anak untuk dididik tentang kewarganegaraan, dari memiliki akses ke budaya, sejarah kita, nilai-nilai kita, hingga pengalaman keberagaman yang terletak di jantung sistem sekolah republik, saya membuat sebuah keputusan.

Kami membahasnya panjang lebar dengan para menteri, dan tidak diragukan lagi ini adalah salah satu keputusan paling radikal yang diambil sejak undang-undang tahun 1882 dan mereka yang melembagakan pendidikan bersama pada tahun 1969. Mulai musim gugur 2021, bersekolah adalah wajib untuk semua anak di atas usia 3 tahun.

Sekolah rumah akan sangat dibatasi, dibatasi terutama untuk alasan kesehatan. Kami mengubah paradigma, dan itu penting. Dan sekolah kita tidak boleh terkena campur tangan asing. Kami telah melihatnya dengan sistem ELCO yang terkenal, yang menyediakan pengajaran bahasa dan budaya asal; itu membuat kami memiliki guru di tanah kami yang tidak selalu mahir dalam bahasa Prancis, melalui kontrak dengan negara asal mereka. Kontrak tersebut dilakukan dengan Aljazair, Maroko, dan Turki, dan memasukkan kurikulum yang tidak sesuai dengan hukum Prancis atau prinsip dasar program kami.

Seperti yang saya jelaskan musim dingin lalu di Mulhouse, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Eropa dan Luar Negeri melakukan studi untuk mengakhiri sistem ini dan untuk memastikan bahwa kami memiliki satu sistem, yang dikenal sebagai EILE, yang menawarkan pengajaran, misalnya, dalam bahasa Arab dan kontrak dengan negara-negara tersebut, tetapi yang memberi kami kendali atas para guru, kemahiran bahasa Prancis mereka, dan rasa hormat terhadap nilai-nilai kami.

Dengan kata lain Kementerian Pendidikan secara nyata mengontrol kualitas guru dan pendidikan. Sekarang menjadi kenyataan. Kami sedang menyelesaikan persyaratan akhir negosiasi. Tetapi setelah beberapa tawar-menawar keras dengan tiga negara yang saya sebutkan, kami pasti akan mengakhiri sistem ELCO. Ini bukan hanya sebuah proyek yang di masa lalu mungkin telah didiskusikan, mungkin telah membangkitkan banyak hal; itu kenyataan.

Kemudian, karena sekolah pertama-tama harus menanamkan nilai-nilai Republik dan bukan agama, dan mendidik warga negara bukan penyembah, sekolah tanpa kontrak - di mana kita akan memiliki kendali lebih besar berkat langkah maju besar yang diwakili oleh apa yang disebut. Gatel Act - akan tunduk pada pengawasan yang lebih ketat.

Saya ingin mengatakan dengan sangat jelas bahwa kebebasan pendidikan itu penting di Republik kita, dan ini sama sekali bukan upaya untuk menantang itu, untuk membangkitkan kembali gairah yang mungkin pernah dialami negara kita di masa lalu yang akan menjadi kontraproduktif.

Di sini juga, kita tidak boleh terlibat dalam kesetaraan palsu. Kami tahu bagaimana hidup dengan kebebasan pendidikan, kami terorganisir dan segala sesuatunya berjalan lancar. Tetapi dalam hal rekam jejak personel, konten pengajaran, dan asal pendanaan, Negara dibenarkan untuk meningkatkan pemantauan.

Dalam beberapa bulan terakhir, kita semua dihadapkan pada sekolah menengah dan menengah, kadang-kadang dibiayai oleh pemerintah negara bagian atau daerah, yang kurang terlihat lengkap karena undang-undang tidak mengaturnya. Panggilan bangun datang ketika ada skandal, yang merupakan hal terburuk.Jadi apa yang diputuskan adalah memberikan Kementerian cara dan sarana untuk memantau setiap sekolah, untuk mengamanatkan penutupan administratif bila perlu dan menggunakan cara-cara ini dengan menghormati kebebasan pendidikan dan tanpa menimbulkan hasrat yang sia-sia.

Republik dibangun di sekitar sekolah, yang melakukan lebih dari sekadar mendidik individu atau membesarkan warga negara, itu membentuk semangat bebas. Itulah sebabnya saya yakin bahwa melalui sekolah kita, Republik akan melawan mereka yang ingin melawan atau memecahnya, dan melalui sekolah kita semua anak kita akan memiliki akses ke pengetahuan, budaya dan peradaban republik, dan dengan demikian akan menjadi warga negara yang sepenuhnya.

Seperti yang Anda lihat, proyek ini sangat ambisius. Ini adalah hasil dari kerja keras yang sangat besar, dan saya ingin berterima kasih kepada para menteri. Bagi saya ini adalah pilar utama dari strategi ini - positif tetapi ditentukan.

Area fokus keempat dalam strategi yang ingin kami terapkan, dalam kebangkitan kembali republik ini, adalah menempa sejenis “Pencerahan Islam di Prancis. Saya selalu berhati-hati dalam hal jenis formulasi ini, kami telah mendengar begitu banyak dari mereka. Kita bisa berbicara tentang Islam khusus di Prancis. Saya tidak ingin berdebat tentang semantik karena saya telah melihat bahwa ketika saya melakukannya, hal itu memicu banyak sekali komentar.

Jadi tidak, saya rasa tidak harus ada "Islam Gallic". Tetapi kita harus membantu agama ini untuk membangun dirinya sendiri di negara kita sehingga menjadi mitra Republik dalam hal-hal yang menjadi perhatian bersama. Dan itu normal. Agama-agama lain memiliki struktur yang sama, pertama karena sejarah mereka, dan terkadang, menurut saya, karena itu bagian dari susunan mereka, dan kita telah belajar untuk hidup bersama, tetapi di sini juga, kita harus berpandangan jernih.

Ketika UU 1905 disahkan, Islam belum begitu meluas di negara kita. Keberadaannya di sini telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir melalui gelombang migrasi, terutama di abad ke-20. Kami sekarang menghadapi fakta bahwa cara pengaturannya tidak sesuai dengan metode kami sendiri, cara kami sendiri dalam melakukan sesuatu.

Teman bicara kita saat ini tidak memikul tanggung jawab budaya yang nyata. Oleh karena itu, sangat sulit bagi menteri yang bertanggung jawab atas masalah agama, bagi para prefek, walikota untuk mengetahui dengan siapa mereka berbicara ketika mereka ingin membahas topik yang berkaitan dengan agama yang berdampak pada kehidupan komunitas dan terkadang pada ketertiban umum. Karena agama tidak diatur seperti itu.

Selama tiga tahun, kami telah menangani masalah ini dengan tekun. Saya telah berdiskusi dengan hampir semua spesialis, aktor, dan berbagai tim manajemen dari Dewan Perancis untuk Kepercayaan Muslim (CFCM). Pada satu titik saya mungkin telah mempertimbangkan sebuah jalan - pendekatan yang selaras - tetapi saya pikir itu tidak sesuai dengan zaman kita.

Itu akan menciptakan perpecahan dengan agama lain, kerangka hukumnya akan sangat lemah, dan saya pikir itu mungkin akan memunculkan ide-ide yang kontraproduktif. Jika Anda, Negara, akan berurusan dengan pengorganisasian Islam, apakah terserah Anda untuk mendanai aspek ini atau itu dengan uang pembayar pajak? Anda dapat membayangkan apa yang akan kita hadapi, mengingat semangat di balik perdebatan irasional yang terkadang kita miliki.

Itulah sebabnya kami melakukan upaya organisasi dengan asumsi tanggung jawab bersama. Lebih dari dua tahun yang lalu, Kementerian Dalam Negeri meminta setiap prefek departemen untuk mengidentifikasi lawan bicara yang dapat berbicara atas nama Islam. Ini belum benar-benar dilakukan, Anda tahu, yang ada adalah cabang regional CFCM (CRCMs). Itu tercapai, dan lawan bicara diidentifikasi di setiap departemen, atau di bidang antardepartemen tertentu, sehingga kami dapat berdialog. Dan kami melakukan pekerjaan dengan baik, kami melakukan diskusi yang bermanfaat dengan CFCM.

Dan jalur inilah yang akan kita tempuh bersama. Dengan kata lain, kami akan mencoba membangun sebuah organisasi yang akan memungkinkan kami - saya harap, saya yakin - untuk membangun bentuk Islam di negara kami yang selaras dengan nilai-nilai Pencerahan. Islam yang bisa hidup berdampingan secara damai dengan Republik,menghormati semua aturan pemisahan dan menenangkan semua suara. Bukan tugas Negara untuk menyusun Islam. Tetapi kita harus mendukung upaya ini, dan dialog ini, persiapan yang telah kita lakukan, telah memungkinkan kita untuk melakukannya.

Pertama - dan ini poin pertama - dengan membebaskan Islam di Prancis dari pengaruh asing. Kami akan melakukan ini dengan dua cara, karena ada dua jenis pengaruh. Ada pengaruh yang terlihat, yang diakui, dan pengaruh yang terkadang lebih dalam dan lebih berbahaya, tetapi kurang terlihat dan kurang diakui.

Bekerja sama dengan negara lain, pengaruh pertama yang kami putuskan untuk dibatasi adalah sistem "Islam konsuler". Tahukah Anda, kami adalah negara yang menyelenggarakan pelatihan imam di luar negeri, tetapi juga pemazmur yang kami bawa secara rutin. Para imam dan pemazmur ini dikirim oleh Turki, Maroko, dan Aljazair.

Kami telah memutuskan, tanpa drama, untuk mengakhiri sistem ini dengan negara asal. Akan ada masa transisi rata-rata empat tahun, sehingga hal-hal bisa terjadi secara bertahap. Selama periode itu kami sendiri akan melatih para imam dan pemazmur kami, Muslim di Prancis. Dan karena itu kami mengakhiri hubungan yang kami sebut "Islam konsuler".

Sebagian karena memicu persaingan dan disfungsi,tetapi juga karena ia terus mempromosikan jenis superego pasca-kolonial yang saya sebutkan sebelumnya yang sangat ambigu dan menjaga restrukturisasi agama ini di negara kita agar tidak bergerak maju sebagaimana mestinya. Dan saya mengatakan ini dengan sangat tanpa perasaan dan dengan persetujuan CFCM dan tiga negara yang saya sebutkan. Karena itu kami mengakhiri hubungan itu dan pengaruh asing itu.

Pengaruh lainnya - yang lebih merusak dan lebih serius - adalah pembiayaan. Sampai sekarang, masih ada ambiguitas. Banyak bangunan menggunakan Undang-Undang 1901 untuk mendanai kegiatan budaya dengan banyak ketidakjelasan. Kami menyaksikan kedatangan begitu banyak organisasi yang kami temukan telah didanai oleh yayasan ini dan itu, terkadang oleh pemerintah asing, terkadang oleh kepentingan khusus, tanpa banyak transparansi.

Oleh karena itu, masjid akan diberi insentif untuk meninggalkan asosiasi semacam itu dan bergerak menuju sistem yang disediakan oleh Undang-Undang 1905, yang lebih menguntungkan dari segi pajak dan dengan pemantauan yang ditingkatkan untuk pendanaan yang berasal dari luar negeri. Tapi di luar itu,semua yang memilih untuk melanjutkan jalur tahun 1901 akan melihat peningkatan pemantauan yang drastis dalam hal asal-usul pendanaan mereka - pemantauan asal-usul tersebut dan persyaratan transparansi untuk pendanaan mereka.

Apa yang akan kita lakukan, berbicara dalam istilah sederhana, bagi mereka yang akrab dengan masalah ini? Kami akan mereplikasi, untuk semua asosiasi agama yang terdaftar di bawah Undang-undang 1901, batasan yang ada di bawah Undang-Undang 1905, tanpa keuntungan pajak dari Undang-Undang 1905. Biasanya, ini lebih merupakan insentif untuk bergerak menuju 1905.

Tapi di atas semua itu, ini berarti akhir dari sistem yang tidak jelas. Ini bukan tentang melarang pendanaan dari luar negeri. Ini hanya tentang mengaturnya, membuatnya transparan dan mengendalikannya. Ini adalah faktor penting, sekali lagi, dalam membebaskan Islam di Prancis dari pengaruh asing yang jarang menjadi yang terbaik dan, seperti yang telah kita lihat, paling sering untuk yang terburuk. Dan ini benar-benar tentang kembali ke semangat dan isi Undang-Undang 1905, yang pada dasarnya mengelabui dan berpuas diri selama puluhan tahun ini pada dasarnya dipermudah.

Jadi apa yang akan kami lakukan dalam praktik untuk semua tempat ibadah adalah meningkatkan pemeriksaan dalam hal pembiayaan dan juga, terkait dengan asosiasi yang mempromosikannya, meningkatkan - seperti yang saya katakan sebelumnya di bawah area fokus kedua - kami memeriksa sifat dari apa yang dikatakan, aktivitas yang dilakukan di sana, dan penghormatan terhadap nilai-nilai Republik oleh semua orang yang mempromosikan dan memeliharanya.

Kedua, keinginan untuk melindungi mereka yang bertanggung jawab atas masjid dari kudeta, pengambilalihan oleh para ekstremis yang bermusuhan, adalah elemen yang sangat penting dari cara pengorganisasian ini. Apa yang saat ini kita lihat di negara kita - dan saya tahu perwakilan terpilih yang hadir di sini telah melihat sendiri dan terkadang mengalaminya - pada dasarnya adalah perampasan permusuhan yang terjadi di tingkat masjid untuk tiba-tiba mengubah pemimpin dari asosiasi agama itu sendiri.

Dan beberapa hari kemudian kami bangun dan melihat para Islamis radikal mengambil keuntungan dari kelemahan dalam undang-undang untuk mengambil kendali atas asosiasi dan semua pendanaannya dan melaksanakan kebijakan yang paling buruk. Itu tidak akan terjadi lagi.

Apa yang akan kami buat dengan sangat jelas adalah mekanisme anti-kudeta yang sangat kuat dalam undang-undang,yang akan memungkinkan kita untuk mencegah para protagonis itu - yang paling halus, yang paling canggih - dari menggunakan kelemahan dalam aturan kita sendiri untuk datang dan mengendalikan asosiasi agama dan masjid untuk pergi dan memberitakan hal-hal terburuk, mengatur hal-hal terburuk dan sering pula melakukan kegiatan-kegiatan dalam kerangka pergaulan agama yang tidak sama sekali, yang mulai berpolitik, dsb.

Akhirnya, melatih dan mempromosikan di Prancis generasi imam tetapi juga intelektual yang menjunjung tinggi Islam yang sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai Republik adalah tujuan yang diperlukan. Islam adalah agama yang ada di Prancis. Saya tahu bahwa banyak orang tidak ingin melihatnya dan berpikir ini akan menjadi cara yang efektif untuk memerangi Islam radikal.

Saya pikir itu bodoh, pertama-tama karena menyangkal kenyataan bukanlah jalan yang baik, dan kedua karena, seperti yang saya katakan sebelumnya, saya pikir itu adalah hadiah terbesar yang bisa kami berikan kepada mereka yang ingin menggulingkan Republik. Tapi, seperti yang saya katakan, kita harus menjalankan cara mengatur hal-hal ini.

Jadi apa yang telah kami sepakati dengan Dewan Agama Muslim Prancis [CFCM] adalah bahwa dalam waktu maksimal enam bulan akan menyelesaikan pekerjaan yang secara luas dimulai enam bulan lalu dan mana yang penting.

Pekerjaan itu terdiri pertama dalam pelatihan akreditasi untuk imam di negara kita, kedua dalam memikul tanggung jawab agama, yang akan menjadi sertifikasi imam, dan ketiga dalam menulis piagam ketidakpatuhan yang akan mengakibatkan penangguhan imam. Organisasi haji akan menyediakan dana yang diperlukan.

Kami telah melakukan beberapa pekerjaan yang sangat besar dengan Arab Saudi untuk mengaturnya, dan di sana juga, pekerjaan telah dilakukan oleh CFCM dan AMIF (Asosiasi Muslim untuk Islam Prancis), tepatnya untuk membangun solusi yang akan memungkinkan kami untuk menemukan dan mengatur pelatihan ini.

Bukan negara yang akan melakukan apa yang saya gambarkan di sini, atas dasar prinsip pemisahan; itu akan dicapai melalui Dewan Perancis untuk Iman Muslim. Tapi saya yakin akan hal itu; kami telah memberikan tanggung jawab yang sangat besar. Tetapi pada saat yang sama, seperti yang saya katakan kepada mereka bersama dengan menteri dua hari yang lalu, kami memberikan tekanan yang sangat besar kepada mereka, karena kami tidak boleh gagal. Saya pikir inilah yang kita butuhkan sekarang.

Terkait dimensi sekuler dan intelektual, pemerintah juga harus membuat komitmen. Ini harus berkomitmen dan mendukung upaya di negara kita yang bertujuan untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam di negara kita dan meningkatkan intelektual, pelatihan akademis untuk semua otoritas agama serta semua warga negara kita yang menaruh minat pada agama ini, peradaban ini.

Untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik karena itu sangat penting bagi kami. Untuk itu, kami akan menyumbang € 10 juta untuk mendukung inisiatif Yayasan Islam di Prancis di bidang budaya, sejarah, dan sains.

Saya secara khusus memikirkan pengembangan studi universitas Islam tingkat lanjut. Saya juga telah memutuskan untuk membuat Institut Ilmiah Islamologi, dan untuk mendukung undang-undang tentang pendidikan tinggi dan penelitian,kami akan membuat posting tambahan di pendidikan tinggi untuk melanjutkan, atau melanjutkan, penelitian peradaban Muslim dan Maghreb, cekungan Mediterania, Afrika.

Banyak dari topik-topik yang dulunya merupakan keunggulan Prancis secara akademis ini telah dirusak dan kami telah meninggalkannya. Dan dengan melakukan itu, kami telah menyerahkan debat intelektual kepada orang lain, kepada mereka yang berada di luar Republik dengan mengideologinya, terkadang menyerah pada tradisi akademis lainnya.

Saya memikirkan tradisi Anglo-Saxon berdasarkan sejarah yang berbeda, yang bukan milik kita. Dan ketika saya melihat teori-teori ilmu sosial tertentu sepenuhnya diimpor dari Amerika Serikat, dengan masalah mereka, yang saya hormati dan yang ada, tetapi hanya ditambahkan ke teori kita, saya berkata pada diri saya sendiri bahwa masuk akal untuk membuat pilihan ini.

Jadi kita harus, dengan sangat jelas, berinvestasi kembali, dalam skala besar, di bidang ilmu sosial, sejarah, pemahaman peradaban dengan membuat tulisan, dengan meningkatkan dialog, debat akademis dan ilmiah agar tidak membiarkan pengetahuan,pemahaman tentang Islam sebagai agama, peradaban yang didasari dan kontribusinya bagi negara kita dan benua kita untuk menjadi perdebatan ideologis dan eksklusif politik.

Kami akan menjalankan tugas ini secara metodis dan dengan tekad yang kuat. Saya ingin Prancis menjadi negara tempat kita bisa mengajarkan pemikiran Averroes, Ibn Khaldun, menjadi negara yang unggul dalam studi peradaban Muslim. Kami berhutang pada diri kami sendiri karena perjuangan yang saya sebutkan ini. Karena rencana yang saya sebutkan barusan tidak akan berhasil jika kita tidak memahami diri kita sendiri dengan lebih baik, jika kita tidak memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peradaban yang hidup berdampingan di tanah kita mengingat apa yang sekarang menjadi penduduk Prancis.

Kita juga harus - dan menteri pendidikan nasional telah berkomitmen untuk ini dalam beberapa kesempatan - memperluas pengajaran bahasa Arab di sekolah atau sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang akan kita awasi. Karena generasi muda kita juga mendapat manfaat dari budaya pluralistik ini, dan dalam hal ini, kita perlu mengakhiri kemunafikan yang ada saat ini.

Jika kita tidak mengajarkannya di sekolah atau sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang sejalan dengan undang-undang Republik, kita harus menerima bahwa lebih dari 60.000 anak muda sekarang akan mempelajarinya dalam asosiasi yang menawarkan motif terburuk dan yang dimanipulasi oleh yang saya sebutkan.

Dan bahasa Arab dan banyak bahasa lainnya menyumbangkan kekayaan yang sangat besar bagi anak-anak kita dan keluarga mereka - kita harus dapat mengenali bahasa-bahasa ini dan merayakannya di sini, di negara kita,mendukung mereka dalam kerangka republik. Dengan cara yang sangat tidak rumit, sesuai dengan prinsip kami, sambil mengakui nilai ini. Jadi, kita harus mengakhiri kemunafikan, kita tidak boleh mendelegasikan pendidikan ini.

Dalam dua tahun ke depan, tujuan kami, bersama dengan menteri, adalah memiliki kebijakan yang tulus untuk mempromosikan pengetahuan bahasa dan peradaban di sekolah juga, dengan guru dan pembicara dengan sertifikasi bahasa yang kami tahu akan menghormati nilai-nilai Republik.dengan guru dan pembicara dengan sertifikasi bahasa yang kami tahu akan menghormati nilai-nilai Republik.dengan guru dan pembicara dengan sertifikasi bahasa yang kami tahu akan menghormati nilai-nilai Republik.

Terakhir, dan ini adalah area fokus kelima yang ingin saya tekankan, kita mungkin harus membuat orang takut pada Republik dengan memberlakukan aturannya tanpa kompromi dan dengan membangun kembali kekuatan hukum dan kita mungkin harus mendapatkan kembali kendali dalam hal ini.

Didang utama yang saya sebutkan, meskipun kita juga harus membuat orang mencintai Republik lagi dengan menunjukkan bahwa Republik dapat memungkinkan setiap orang untuk membangun kehidupan mereka sendiri. Pada dasarnya, kita memiliki kewajiban untuk memberikan harapan.

Saya hanya mengatakan ini dalam debat kita karena ada juga rasa tidak aman tertentu yang telah muncul, yang oleh sebagian orang disebut sebagai ketidakamanan budaya, jadi menurut saya, karena ada perpecahan dan kebencian yang tidak terucapkan dalam masyarakat kita yang telah kita izinkan untuk berkembang. Kami ingin percaya bahwa kami dapat menyelesaikan semua masalah melalui keputusan dan hukum.

Republik kita mencapai sesuatu yang luar biasa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20; ia melakukannya karena merebut kembali kendali - ia membentuk tatanan republik; Ini dicapai melalui sekolah kita, melalui layanan publik kita, sistem peradilan kita, dan karena itu membuat orang mencintai Republik, karena bagi banyak anak, Republik memberi mereka masa depan.

Dan di mana pun Republik tidak memberikan masa depan kepada anak-anak, sayangnya Anda tidak dapat mengharapkan anak-anak ini untuk menyukainya. Cinta tidak bisa diputuskan. Harapan tidak bisa diatur. Itu harus dibuktikan.

Jadi kita harus meningkatkan pekerjaan yang telah kita mulai dengan penuh semangat; Saya ingin memberi penghormatan di sini. Ini sebenarnya berarti membawa Republik kembali ke kehidupan praktis rakyat.

Dan kami perlu melakukan ini bersama dengan semua pegawai negeri, semua perwakilan terpilih, dengan tekad, dan saya tahu Anda adalah pejuang itu. Dan yang paling sulit adalah karena banyak landasan telah hilang, segala sesuatu yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir - yang kita lakukan bersama - belum tentu cukup terlihat; sepertinya tugas tanpa pamrih, tetapi saya ingin menekankan lagi di sini: menggandakan jumlah kelas untuk 300.000 siswa adalah Republik melakukan sesuatu yang nyata bagi anak-anak yang akan dapat belajar membaca, menulis, berhitung, dan dididik dalam kesulitan daerah.

Itu kenyataan: reformasi untuk bimbingan dan dukungan, semua yang kami lakukan pada waktu ekstra kurikuler,pekerjaan rumah selesai dll., dan quartiers d'été (program kegiatan musim panas untuk anak-anak di lingkungan prioritas) musim panas ini, yang kami sebut musim panas pembelajaran, budaya, dan olahraga.

Itu adalah cara penting untuk memenangkan orang kembali, itu sesuatu yang nyata bagi anak-anak itu, dan kami tidak membiarkan mereka di tangan kelompok-kelompok sukarela yang menginginkan akhir Republik. Pekerjaan ini penting dan kami akan melanjutkannya, membuka 80 cités éducatives [proyek untuk meningkatkan pendidikan di lingkungan prioritas], memberi 530 bangunan label Layanan Prancis [untuk menyederhanakan hubungan pengguna dengan layanan publik], dan di sektor budaya memperluas jam buka perpustakaan untuk lebih dari 600 komune dan pembuatan - seperti di sini di Les Mureaux - hampir 100 Micro-folies [museum digital].

Ini adalah serangkaian inisiatif medan perang, seolah-olah, yang telah kita lakukan bersama dalam beberapa tahun terakhir untuk memenangkan orang kembali dan berkata: Republik harus kembali. Tapi itu benar di setiap sektor,seperti ketika kami memutuskan tambahan € 10 miliar untuk ANRU [Badan Pembaruan Perkotaan Nasional] - akan memenangkan kembali orang-orang, membuka kembali lingkungan, memberikan dana kembali ke badan amal lokal, memutuskan, seperti yang kami lakukan tahun ini, untuk memulihkan dana ke sistem peradilan untuk mengaktifkan keadilan lokal di gedung-gedung Layanan Prancis, tetapi juga memulihkan sumber daya yang sangat konkret sehingga sistem peradilan kami juga sesuai dengan sumber daya yang kami masukkan ke dalam keamanan kami.

Republik kembali dan, dalam arti tertentu, melanjutkan apa yang kami lakukan dengan quartiers de recquête républicaine, dengan police de sécurité du quotidien [unit polisi untuk lingkungan prioritas], apa yang sedang dilakukan Menteri, lagi-lagi untuk memberikan kembali sumber daya, apa yang kami lakukan saat kami memerangi kesetaraan gender di lapangan dengan memberikan kembali sumber daya kepada organisasi sukarela, tetapi sekali lagi memungkinkan Republik kembali dengan sumber daya dan struktur. Itulah kebijakan yang kami lakukan. Dan semua ini telah diterapkan dalam tiga tahun terakhir, dengan kuat dan tegas, dengan banyak proposal yang dipromosikan oleh para menteri dan juga oleh Jean-Louis Borloo, yang pekerjaan, keterlibatan dan idenya ingin saya berikan penghormatan. Dan ketika saya melihat laporan yang diserahkan kepada kami, lebih dari tiga perempatnya telah dilaksanakan. Kami bisa menyambutnya.Dan saya pikir kita membutuhkan semua dinamisme itu.

Jadi yang harus kita lakukan hari ini adalah melangkah lebih jauh. Kami akan melakukannya, dengan penggandaan kelas yang saat ini diperluas untuk siswa di bagian yang lebih tua [sekolah pembibitan], tambahan 40 cités éducatives yang akan dibuat, 300 tambahan gedung Layanan Prancis yang akan dibuka dalam beberapa minggu mendatang dan tambahan investasi di ANRU; tentang keamanan dan keadilan, investasi konkret tambahan, dengan hakim dan panitera di lapangan dan terkadang juga relawan yang akan datang dan membantu tugas-tugas lokal, seperti yang Anda tetapkan, Tuan Walikota, dan juga petugas polisi, polisi di lapangan dan tambahan sumber daya.

Tujuan utama kami sederhana: untuk memastikan kehadiran republik di dasar setiap blok bertingkat tinggi, di dasar setiap bangunan. Di mana kita mundur, kita harus kembali. Jika tanggapan Republik tidak lagi masuk akal karena kita membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menanggapi pelanggaran, kita harus mengembalikan pengertian itu, secara kolektif, dengan mengembalikan ke sistem peradilan kita sarana untuk menanggapi dengan cepat dan tepat, seperti yang dilakukannya, sehingga semuanya membuat rasakan lagi, untuk para korban, pembuat onar dan pasukan keamanan kita.

Pada dasarnya kami mencintai Republik ketika menepati janji pemberdayaannya. Semua yang baru saja saya sebutkan adalah apa yang menjamin janji pemberdayaan itu. Republik adalah sistem sekaligus janji. Jadi yang harus kita lakukan dengan sangat kuat adalah melangkah lebih jauh di jalan itu.

Saya telah mulai menetapkan cara-cara potensial untuk mendapatkan kesempatan yang sama; kami akan melanjutkannya di bidang ini, dalam perang melawan diskriminasi, dalam hal pekerjaan dan perumahan, dengan sistem pengujian baru yang telah diputuskan, dalam peluncuran sistematis quartiers d'été yang saya sebutkan, yang kami ' akan dibuat permanen, dan untuk memastikan bahwa setiap orang, apa pun warna kulit mereka, asal atau agamanya, dapat menemukan tempat mereka.

Baik rasisme maupun anti-Semitisme tidak kompatibel dengan Republik. Itulah mengapa kita juga harus, dalam konteks strategi yang sama ini, memiliki ambisi untuk melangkah lebih jauh dari apa yang telah kita mulai lakukan. Selama musim gugur saya akan menetapkan keputusan baru di bidang ini, dan keputusan itu akan diluncurkan oleh prefek, lagi-lagi di setiap departemen, dalam hubungannya dengan semua perwakilan terpilih,tetapi melibatkan hal-hal yang mendalam dan sederhana.

Dalam hal perumahan, kami akhirnya harus mengubah undang-undang kami secara radikal. Kita tidak bisa terus menambah kemiskinan. Sampai kita menghentikan ini, kita akan memperpanjang kesulitan pendidikan dan pelatihan serta masalah yang saya bicarakan. Undang-undang ini harus mempromosikan reformasi yang mendalam tentang cara kita mengatur berbagai hal dalam hal perumahan, khususnya perumahan sosial.

Demikian juga, kita harus mempromosikan dan bertanggung jawab atas bagian pemulihan yang akan masuk ke lingkungan Republik tersebut. Harus ada bagian dari rencana pemulihan ini yang memungkinkan pemberdayaan budaya, ekonomi dan lingkungan di lingkungan kita.

Mari berhenti memperlakukan beberapa anak muda atau warga negara kita sebagai konsumen, atau pada dasarnya hanya penerima kebijakan publik. Mereka ingin melakukan sesuatu. Mereka menginginkan keunggulan. Mereka ingin diberi kesempatan untuk sukses. Jadi dalam rencana [pemulihan] France Relance ini, harus dan akan ada kesempatan, saya akan memiliki kesempatan dalam beberapa minggu mendatang untuk mengajukan perubahan besar agar lingkungan kita, mereka yang paling kesulitan, dapat menjalankan pendidikan yang diinginkan, proyek budaya, kewirausahaan, dan sukses dalam transisi digital dan lingkungan. Transisi ini juga harus dilakukan di sana. Kita harus membantu membawa kesuksesan di sana juga.

Saudara-saudara sekalian, seperti yang sudah Anda pahami, melalui lima bidang luas yang ingin saya bicarakan pagi ini, kebangkitan baru Republik membutuhkan seluruh strategi untuk memobilisasi bangsa. Jadi saya sadar bahwa saya mungkin telah mengecewakan mereka yang mengharapkan stereotip tentang satu jenis atau lainnya. Saya mengambil dan akan terus bertanggung jawab atas [strategi] ini.

Kebangkitan baru Republik ini tidak mungkin hanya tentang beberapa orang. Kami tidak mengatur hati nurani orang. Kami menjalankan negara, kami melibatkan warga. Dan kebangkitan ini harus datang dari kita sebagai pemimpin politik, prefek, polisi, polisi, guru, pegawai negeri, perwakilan terpilih, organisasi sukarela, hakim - dari semua orang yang setiap hari harus menepati janji ini. Mereka tidak menunggu saya untuk melakukan pengamatan yang saya bicarakan, tetapi hari ini kami ingin memberi mereka sarana untuk bertindak dan kerangka kerja yang lebih jelas, dan karena itu juga sumber daya untuk dapat bertindak.

Kebangkitan baru ini tentang semua warga negara dan Prancis bersatu untuk mendukung nilai-nilainya. Semakin banyak musuh kita mencoba mengadu domba kita satu sama lain, kita akan semakin bersatu. Semakin mereka mencoba menghancurkan kita, semakin kita akan berdiri bersama. Semakin mereka mencoba untuk mengguncang nilai-nilai kita, kita akan semakin tanpa kompromi - tanpa kompromi - karena itu turun ke sejarah kita, tetapi juga tanpa kompromi karena ketegasan ini mencerminkan kebajikan Republik yang saya bicarakan. Tapi izinkan saya mengatakan kepada Anda, dengan keyakinan yang besar: pada dasarnya, di balik masalah eksistensial bangsa kita ini, kita harus mempelajari kembali alasan hidup bersama.

Setiap hari orang ingin mengemukakan alasan bagus untuk memecah belah kita. Kami bukan masyarakat individu. Kami adalah bangsa warga negara. Itu mengubah segalanya. Kami belajar menjadi warga negara; kita menjadi mereka. Ini adalah hak dan kewajiban.

Tetapi saya tidak akan menyerah sedikit pun kepada mereka yang ingin memecah belah kita dengan satu atau lain cara, karena saya percaya harta terbesar kita adalah pengelompokan yang kita bentuk ini. Itu satu dan banyak, jangan pernah lupa.

Itulah kekuatan republik kita. “Banyak” tidak berarti kita adalah kumpulan komunitas. Artinya kita adalah komunitas nasional. Tetapi komunitas nasional ini memiliki 66 juta cerita, dan adalah sesuatu yang selalu lebih besar dari setiap individu, yang berarti seorang individu menjadi warga negara. Kepatuhannya pada prinsip universal Republik adalah apa yang harus kita pertahankan.

Pemerintah akan memikul tanggung jawabnya dengan menyelesaikan tugas pada undang-undang ini. Saya tahu semua orang yang mengabdi kepada Negara akan melakukan ini. Saya tahu bahwa perwakilan terpilih kami akan menyampaikan dan saya tahu bahwa semua warga negara kami akan memainkan peran mereka dalam hal ini.

Hidup Republik dan panjang umur Prancis!***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: diplomatie.com

Tags

Terkini

Terpopuler