Janji Bertahun-tahun Donald Trump: AS Resmi Keluar dari Perjanjian Paris

4 November 2020, 17:04 WIB
Donald Trump pidato mengatakan ada kecurangan di pilpres AS dan deklarasi kemenangannya /tangkap layar youtube.com/ PBS News Hour

 

Lingkar Madiun- Amerika Serikat resmi keluar dari Perjanjian Paris sebagai langkah yang memenuhi janji bertahun-tahun Presiden Donald Trump untuk menarik AS dari pakta global untuk memerangi perubahan iklim pada Rabu, 4 November 2020. 

Amerika Serikat merupakan negara penghasil gas rumah kaca terbesar kedua di dunia. Namun, hasil dari Pemilu AS yang ketat akan menentukan berapa lama AS akan keluar dari pakta global itu. 

Joe Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan perjanjian penanganan perubahan iklim tersebut jika terpilih.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan Minggu ini, Pisces Patut Diperhitungkan

Baca Juga: 10 Fakta Daun Kelor, Memiliki Manfaat bagi Kesehatan dan Kecantikan

Amerika Serikat masih tetap menjadi anggota UNFCCC, badan tersebut akan siap membantu AS dalam apapun untuk bergabung kembali dengan perjanjian Paris. 

Trump pertama kali mengumumkan niatnya untuk menarik AS dari pakta perubahan iklim tersebut pada Juni 2017, dengan alasan hal itu akan merusak ekonomi AS. Namun, dia tidak dapat melakukannya secara resmi sampai sekarang karena sejumlah persyaratan dari kesepakatan itu. 

Pengunduran diri tersebut menjadikan AS sebagai satu-satunya negara dari 197 negara penandatangan yang telah menarik diri dari perjanjian perubahan iklim, yang dibahas dan dicapai pada 2015.

 Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Akan Tuntut Siapa Saja yang Mengatakan Dirinya Overstay di Arab Saudi

Baca Juga: Nomor eKTP Tidak Tercatat Sebagai Penerima BPUM?, Begini Cara Mengatasinya

Sebelumnya, Pemerintah AS di bawah kepemimpian Obama telah berjanji untuk memotong emisi karbon AS hingga 26-28 persen pada 2025 dari tingkat emisi pada 2005 berdasarkan kesepakatan tersebut. 

Joe Biden diharapkan untuk meningkatkan tujuan pemotongan emisi AS tersebut jika terpilih. Biden telah berjanji untuk mencapai emisi nol-bersih pada 2050 di bawah rencana senilai 2 triliun dolar AS untuk mengubah ekonomi. 

Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa dunia harus mengurangi emisi secara tajam dan cepat untuk menghindari efek paling dahsyat dari pemanasan global. China, Jepang, Korea Selatan, dan Uni Eropa baru-baru ini meningkatkan target pengurangan emisi karbon mereka.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler