Nenek Usia 90 Tahun Jadi Penerima Suntikan Vaksin Corona Pertama di Inggris

- 9 Desember 2020, 06:00 WIB
Margaret Keenan, 90 tahun, adalah orang pertama yang mendapat suntikan vaksin corona di sebuah rumah sakit di Coventry, Inggris.
Margaret Keenan, 90 tahun, adalah orang pertama yang mendapat suntikan vaksin corona di sebuah rumah sakit di Coventry, Inggris. /Tangkap Layar YouTube.com/@Bloomberg Markets and Finance

Lingkar Madiun – Seorang nenek berusia 90 tahun menjadi orang pertama di dunia yang menerima suntikan vaksin corona yang telah teruji sepenuhnya. Pemberian suntikan ini merupakan program vaksinasi massal dari Pemerintah Inggris yang dilakukan  pada hari Selasa, 8 Desember 2020.

Margaret Keenan, yang akan merayakan ulang tahunnya ke-91 minggu depan, adalah orang pertama yang mendapat suntikan vaksin corona di sebuah rumah sakit di Coventry, Inggris.

Baca Juga: Inggris Mulai Gunakan Vaksin COVID-19 Pfizer Minggu Ini

Baca Juga: Moderna Kembangkan Vaksin 94,5 Persen Efektif Cegah COVID-19, Ungguli Pfizer

Keenan merasa senang karena suntikan vaksin corona ini seperti kado ulang tahun baginya.

“Ini adalah hadiah ulang tahun terbaik yang bisa saya harapkan karena ini artinya saya akhirnya bisa menghabiskan waktu lebih lama bersama keluarga dan teman-teman saya di tahun baru setelah selama pandemi ini saya hidup sendiri,” ujar Keenan.

Vaksinasi massal ini merupakan upaya Pemerintah Inggris untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang telah berjalan hampir satu tahun di negara tersebut.

Petugas kesehatan mulai memberikan suntikan vaksin kepada orang-orang yang dianggap paling rentan, yaitu mereka yang sudah berusia lanjut.  

Baca Juga: Pfizer Ciptakan Vaksin Corona, Klaim lebih dari 90% Efektif Cegah Covid-19

Vaksin corona yang digunakan di Inggris saat ini merupakan vaksin yang telah dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.

Sebelum disuntikkan, vaksin corona tersebut harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius.

Pemberian vaksin ini memberikan harapan bahwa dunia akan segera mengatasi pandemi COVID-19 yang telah menewaskan lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia.

Orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin corona tahap pertama harus menunggu tiga tiga minggu untuk mendapatkan suntikan kedua.

Namun, belum ada bukti bahwa imunisasi ini akan mengurangi tingkat penularan virus corona.

Baca Juga: Rusia Ingin Kalahkan Pfizer, Ciptakan Vaksin 92 Persen Efektif Cegah COVID-19

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengakui bahwa mengatasi pandemi membutuhkan proses yang tidak sebentar.

“Hal ini akan memberikan efek yang sangat besar secara bertahap. Tapi saya sering kali tertekan karena saat ini kita belum sampai di titik yang diharapkan. Kita belum bisa mengalahkan virus ini," tutur Johnson.

Inggris merupakan negara dengan tingkat kasus COVID-19 terparah di Eropa karena jumlah kasus kematian setelah terinfeksi virus corona ada sekira 61.000 kasus.

Negara ini juga menjadi negara Barat pertama yang memulai vaksinasi massal dan yang pertama secara global memberikan suntikan Pfizer-BioNTech.

Sampai saat ini, Inggris telah memesan banyak pasokan vaksin buatan Pfizer-BioNTech untuk memvaksinasi 20 juta orang.

Perusahaan itu mengklaim keefektifan vaksin corona tersebut adalah sebesar 95 persen.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah