Kisah Pilu Perempuan Afghanistan Dipaksa Berhenti Bekerja Oleh Kelompok Taliban

- 16 Agustus 2021, 16:13 WIB
Kisah Pilu Perempuan Afghanistan Dipaksa Berhenti Bekerja Setelah Taliban Kuasai Kabul
Kisah Pilu Perempuan Afghanistan Dipaksa Berhenti Bekerja Setelah Taliban Kuasai Kabul /Parwiz Parwiz/REUTERS

Sementara itu, Taliban terus menyerbu Afganistan semenjak pasukan Amerika menarik diri dari negara tersebut pada bulan Mei lalu. Taliban sudah memasuki ibu kota Afganistan pada hari Minggu.

Baca Juga: Amerika Serikat Turunkan Bendera di Kedutaan Besar Kabul, Tandai Berakhirnya Intervensi Asing di Afghanistan

Perlu diketahui bahwa semenjak pemerintahan Taliban berkuasa di Afganistan dari tahun 1996 hingga 2001, perempuan di sana tidak boleh bekerja.

Anak perempuan pun dilarang untuk bersekolah. Bahkan, wanita Afganistan wajib untuk menutupi wajah mereka dan harus ditemani oleh kerabat laki-laki jika ingin keluar rumah.

Saat itu, wanita yang melanggar peraturan tersebut akan mengalami penghinaan dan pemukulan di depan umum oleh Polisi Agama Taliban di bawah interpretasi ultra-ketat kelompok itu terhadap hukum Islam.

Baca Juga: Presiden Afghanistan ‘Kabur‘ Saat Taliban Kepung Ibu Kota untuk Hindari Pertumpahan Darah

Dua hari setelah insiden pada bank di Kandahar tadi, kejadian serupa terjadi pada salah satu cabang bank di Herat. Tiga pejuang Taliban yang membawa senjata langsung menegur karyawan wanita di sana karena telah menunjukkan wajah di depan umum.

Menanggapi insiden tersebut, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid tidak berkomentar apa pun. Bahkan juru bicara kedua bank yang bersangkutan juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Amerika Serikat dan negara barat lain khawatir jika Taliban nantinya akan menggulingkan banyak kebebasan hak yang telah dimenangkan perempuan di sana.

Baca Juga: Taliban Kembali Berkuasa, Sekjend PBB Khawatirkan Nasib Perempuan dan Anak di Afghanistan

Halaman:

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah